
Pantau - Indonesia dan Afrika Selatan memperkuat hubungan diplomasi budaya melalui penyelenggaraan acara tahunan Pasar Rakyat Indonesia 2025 yang digelar di Cape Town, Afrika Selatan.
Acara ini diprakarsai oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Cape Town dan pada tahun ini mendapat dukungan langsung dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
Kegiatan tersebut menjadi ajang untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat Afrika Selatan sekaligus mempererat hubungan dengan komunitas diaspora Indonesia di wilayah tersebut.
“Budaya adalah kekuatan lunak (soft power) bangsa. Melalui dialog antarbudaya, kita membangun keharmonisan, kreativitas, dan inovasi yang berakar pada warisan budaya bangsa,” ungkap salah satu perwakilan resmi dalam acara tersebut.
Tampilkan Seni Budaya dan Angkat Sejarah Hubungan Dua Bangsa
Beragam penampilan budaya ditampilkan dalam acara ini, seperti tari Saman, pertunjukan angklung, lokakarya pembuatan batik, hingga sajian kuliner khas Nusantara yang menarik perhatian para pengunjung.
Acara ini juga menjadi pengingat akan akar sejarah yang panjang antara Indonesia dan Afrika Selatan.
“Indonesia dan Afrika Selatan memiliki akar sejarah yang panjang dan mendalam. Tokoh seperti Syekh Yusuf Al-Makassari, yang diasingkan ke Cape Town pada tahun 1694, menjadi jembatan awal hubungan budaya antara kedua bangsa,” jelas penyelenggara.
Fadli Zon yang turut hadir dalam kegiatan ini menyebut acara Pasar Rakyat Indonesia sebagai simbol persahabatan lintas bangsa dan generasi.
Ia juga menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Afrika Selatan diperkuat oleh semangat Konferensi Asia-Afrika Bandung 1955 yang menekankan prinsip solidaritas, kesetaraan, dan perdamaian.
Kolaborasi Budaya Berlanjut Lewat Festival Film dan Forum Global
Selain Pasar Rakyat Indonesia, rangkaian kegiatan budaya juga akan dilanjutkan dengan penyelenggaraan Festival Film Indonesia di Cape Town.
Festival ini akan menampilkan karya-karya sineas Indonesia seperti Jumbo, Sore, dan beberapa film lainnya yang bertujuan memperluas pemahaman masyarakat Afrika Selatan terhadap dunia sinema Indonesia.
Kerja sama budaya antara kedua negara juga terus berlanjut dalam forum global seperti G20 dan BRICS, mencerminkan keseriusan kedua negara dalam menjadikan kebudayaan sebagai pilar penting diplomasi.
Fadli Zon menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat, termasuk komunitas diaspora Indonesia dan masyarakat keturunan Cape Malay di Afrika Selatan.
Jumlah peserta dalam acara Indonesian Folk Market 2025 ini mencapai sekitar 4.000 orang, terdiri dari warga diaspora, komunitas Cape Malay, dan masyarakat umum Cape Town.
“Semoga semangat solidaritas, persaudaraan, dan persahabatan antara Indonesia dan Afrika Selatan terus tumbuh dan terjalin, membawa manfaat bagi kedua bangsa,” ungkap Fadli Zon menutup pernyataannya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








