Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

96 Persen Siswa SMA DKI Jakarta Ikut TKA Meski Tidak Wajib, Disdik: Sekolah Harus Fasilitasi

Oleh Shila Glorya
SHARE   :

96 Persen Siswa SMA DKI Jakarta Ikut TKA Meski Tidak Wajib, Disdik: Sekolah Harus Fasilitasi
Foto: Salah seorang murid SMAN 78, di Jakarta Barat pada Senin (3/11/2025) mengikuti rangkaian Tes Kemampuan Akademik (TKA) hari pertama yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (sumber: ANTARA/Hana Kinarina)

Pantau - Sebanyak 96,31 persen siswa kelas 12 tingkat SMA di DKI Jakarta memilih mengikuti Tes Kemampuan Akademik (TKA) meskipun tidak diwajibkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta.

Mayoritas Siswa Antusias Ikut TKA

Kepala Bidang SMA Disdik DKI Jakarta, Ali Mukodas, menyatakan bahwa sejak awal pihaknya telah mengimbau semua sekolah untuk memberikan fasilitas kepada siswa yang ingin mengikuti TKA.

"Yang pasti kalau sekolah saya minta untuk memfasilitasi. Jika ada murid yang mau ikut ayo fasilitasi, harus dikasih wadah duluan. Jumlah siswa kelas 12 di DKI Jakarta sebanyak 62.123, nah yang ikut TKA sebanyak 59.830 atau 96,31 persen," ungkapnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Ali setelah meninjau pelaksanaan TKA di SMAN 78 Jakarta Barat pada hari Senin.

Ali juga menekankan bahwa meskipun TKA tidak wajib, Disdik DKI tetap menyosialisasikan manfaat dari mengikuti tes tersebut kepada para siswa.

"TKA ini ya tidak menentukan kelulusan, terus kemudian bisa jadi ini untuk introspeksi diri. Untuk introspeksi diri persiapan mungkin menuju ke perguruan tinggi. Kalau misalkan loh kok hasil TKA saya segini, gimana nanti persiapan saya untuk menuju ke perguruan tinggi. Sudah siap atau belum?" ia mengungkapkan.

Siswa SPK dan Faktor Pribadi Jadi Alasan Tidak Ikut

Salah satu alasan sebagian kecil siswa tidak mengikuti TKA adalah karena mereka berasal dari Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK).

Berdasarkan laman Dirjen PAUDDikdasmen Kemendikdasmen, SPK adalah satuan pendidikan yang dikelola berdasarkan kerja sama antara Lembaga Pendidikan Asing yang terakreditasi/diakui di negaranya atau Lembaga Pendidikan di Indonesia pada jalur formal dan nonformal yang sesuai ketentuan perundang-undangan.

Ali menegaskan bahwa mayoritas siswa yang tidak mengikuti TKA berasal dari SPK.

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan siswa tidak ikut TKA adalah kebimbangan pribadi dan keterbatasan intelektual.

"Terus kemudian ada juga yang apa namanya keterbatasan intelektual. Jadi ada beberapa hal yang menyebabkan anak itu tidak ikut," jelas Ali.

Ali berharap pelaksanaan TKA di seluruh Indonesia dapat berjalan lancar dan sukses.

Penulis :
Shila Glorya