
Pantau - DPR RI menegaskan komitmennya dalam mendorong kemandirian industri gula nasional dari hulu ke hilir guna mencapai swasembada gula dan mendukung program Save Molases Nasional.
Program Save Molases Nasional merupakan inisiatif baru pemerintah untuk mengamankan dan mengoptimalkan pemanfaatan molases atau tetes tebu sebagai bagian dari strategi besar dalam industri gula dan ketahanan pangan nasional.
"Perjuangan kita bukan hanya untuk swasembada gula tetapi juga Save Molases Nasional. Mari kita dukung Presiden Prabowo yang sangat memperhatikan keberlangsungan industri gula Indonesia," ungkap Rieke Diah Pitaloka.
Penyerapan Gula Petani Diatasi dengan Dana Rp1,5 Triliun
Pemerintah disebut telah bergerak cepat dalam menyelesaikan persoalan gula petani yang sempat menumpuk hingga 100 ribu ton dan belum terserap di pasar.
"Persoalan itu telah teratasi melalui koordinasi lintas kementerian serta DPR RI dan dukungan langsung dari Presiden Prabowo Subianto," ia mengungkapkan.
Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, juga aktif menjalin komunikasi dengan berbagai pihak hingga akhirnya pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp1,5 triliun.
Dana tersebut digunakan untuk menugaskan dua BUMN, yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), dalam menyerap seluruh gula petani yang belum tertampung.
Molases Jadi Bahan Baku Strategis untuk Program Energi E10
Selain menyerap gula petani, DPR RI juga menyoroti pentingnya optimalisasi produk turunan tebu seperti molases yang dinilai belum dimanfaatkan secara maksimal.
Molases memiliki potensi besar sebagai bahan baku untuk berbagai sektor industri, seperti makanan, farmasi, kosmetik, hingga energi baru terbarukan.
"Karena pada 2027 kita akan menuju program E10," ujar Rieke.
Program E10 adalah kebijakan pencampuran 10 persen etanol dalam bahan bakar yang akan dimulai pada tahun 2027, menjadikan molases sebagai komponen strategis untuk mendukung transisi energi.
Pemerintah juga telah menghapus Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen atas penjualan gula petani untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri dan menunjukkan keberpihakan terhadap sektor pertanian.
Pernyataan-pernyataan tersebut disampaikan Rieke saat melakukan kunjungan ke Pabrik Gula Gempolkrep di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
- Penulis :
- Shila Glorya








