
Pantau - Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) menggencarkan penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke berbagai mitra di wilayah tersebut demi menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan hingga akhir Desember 2025.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Budi Cahyanto, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil menyusul menurunnya jumlah panen gabah kering panen (GKP) di Sumut yang menyebabkan pasokan beras berkurang.
"Kami terus meningkatkan penyaluran beras SPHP di sejumlah mitra karena pasokan beras ke depan semakin mengecil akibat panen yang sedikit," ungkapnya di Medan pada hari Selasa.
Budi menjelaskan bahwa Bulog terus menggelontorkan beras SPHP ke pasar untuk mengantisipasi kelangkaan dan lonjakan harga.
Penyaluran Melalui Berbagai Mitra dan Program Pemerintah
Beras SPHP disalurkan melalui sejumlah mitra strategis, antara lain Program Gerakan Pangan Murah (GPM), pengecer di pasar rakyat, gerai pangan binaan pemerintah daerah, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pangan.
"Saat ini kami telah menyalurkan beras SPHP mencapai 32.782 ton ke sejumlah mitra tersebut," ujarnya.
Penyaluran beras SPHP tetap mengikuti aturan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp13.100 per kilogram.
Namun, Budi menyebutkan bahwa harga jual di lapangan bisa bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing instansi yang menyalurkan.
Total target penyaluran beras SPHP oleh Bulog Sumut hingga akhir Desember 2025 mencapai 89.861 ton.
" Kami berharap dengan adanya kerja sama itu, supaya cepat tersalur ke pasar di daerah pelosok Sumut, dan menjadi alternatif harga untuk masyarakat dalam membeli beras," ia mengungkapkan.
Penilaian Ekonom Terhadap Efektivitas Program SPHP
Ekonom dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Gunawan Benjamin, menilai bahwa kebijakan Bulog dalam penyaluran beras SPHP mampu memberikan dampak positif terhadap pengendalian harga.
"Intervensi yang dilakukan Bulog tersebut dalam penyaluran beras SPHP sejauh ini efektif dalam menekan harga," kata Gunawan.
Ia menilai program ini dapat menjadi solusi jangka menengah dalam menjaga keterjangkauan harga beras di tengah menurunnya produksi nasional.
- Penulis :
 - Arian Mesa
 








