
Pantau - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) mencatat pendapatan usaha sebesar Rp2,52 triliun pada kuartal III-2025, turun 25,60 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp3,39 triliun.
Direktur Utama WIKA Beton, Kuntjara, menyatakan bahwa pencapaian ini menunjukkan daya tahan model bisnis perusahaan yang terintegrasi.
"Kami terus berinovasi dalam menghadirkan produk dan layanan berkualitas tinggi sambil memperkuat posisi pasar. Momentum positif ini akan dimanfaatkan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan," ungkapnya.
Pertumbuhan Signifikan Divisi Operasi dan Anak Usaha
Meskipun pendapatan secara keseluruhan menurun, divisi operasi WIKA Beton mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 359 persen secara tahunan.
Nilai pendapatan divisi tersebut mencapai Rp256,63 miliar per kuartal III-2025, naik dari Rp55,95 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Kontribusi besar juga datang dari entitas anak perusahaan, dengan total penjualan mencapai Rp317,21 miliar.
Dari jumlah tersebut, PT Citra Lautan Teduh memberikan kontribusi terbesar senilai Rp235,21 miliar.
"Pertumbuhan 359 persen (yoy) menunjukkan akselerasi bisnis layanan konstruksi dan teknis yang membuka peluang pendapatan berkelanjutan," ia mengungkapkan.
Efisiensi Beban dan Laba Usaha
WIKA Beton mencatat penurunan signifikan dalam beban pokok pendapatan menjadi Rp2,38 triliun, dari sebelumnya Rp3,15 triliun pada kuartal III-2024.
Beban umum dan administrasi juga turun menjadi Rp118 miliar dari Rp119 miliar, sedangkan beban pengembangan bisnis turun menjadi Rp1,63 miliar dari Rp3,28 miliar.
Beban pemasaran turun menjadi Rp437,31 juta dibandingkan Rp808,76 juta pada tahun sebelumnya.
Dengan efisiensi ini, perusahaan berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp18,83 miliar pada kuartal III-2025.
Setelah dikurangi beban lain-lain dan pajak, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp8,35 miliar.
Per 30 September 2025, total aset WIKA Beton tercatat sebesar Rp6,48 triliun, dengan ekuitas mencapai Rp3,69 triliun dan liabilitas sebesar Rp2,79 triliun.
Kuntjara menegaskan komitmen perusahaan dalam pertumbuhan berkelanjutan melalui inovasi dan penguatan layanan.
"Kami akan terus mengedepankan inovasi produk serta pengembangan layanan yang andal, memperkuat posisi strategis di pasar infrastruktur nasional, dan mengoptimalkan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan demi memastikan pertumbuhan perusahaan," ujarnya.
- Penulis :
- Arian Mesa







