
Pantau - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Pasar Wosi di Manokwari, Papua Barat, pada Rabu (5/11/2025) sebagai bagian dari agenda hari kedua kunjungan kerjanya di wilayah tersebut.
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau harga pangan dan mendukung ekonomi rakyat secara langsung melalui interaksi dan aktivitas belanja di pasar tradisional.
Setibanya di lokasi, Gibran disambut meriah oleh warga yang antusias menyambut kehadiran orang nomor dua di Indonesia.
Beli Jeruk dari Pedagang, Gibran Ingin Bantu Langsung
Dalam kunjungan tersebut, Gibran menghampiri salah satu pedagang jeruk dan berdialog langsung dengannya.
“Berapa harganya? Ini jeruknya manis, enggak? Oh asam. Untuk masak sayur ikan?” tanya Gibran kepada sang pedagang.
Pedagang bernama Lahoma, berusia 72 tahun, menjelaskan bahwa jeruk tersebut dijual seharga Rp5.000 per tumpuk dan biasa digunakan sebagai bumbu masakan khas Papua, yakni sayur ikan kuning.
Mendengar penjelasan itu, Gibran langsung menginstruksikan tim rombongannya untuk membeli seluruh jeruk milik Lahoma.
“Nanti ada yang beli ya pak jeruknya,” ujar Gibran.
Lahoma menjual total 20 tumpuk jeruk, yang semuanya dibeli seharga Rp100 ribu.
Ia juga menjual sayuran lain dengan harga Rp5.000 per ikat.
Warga Paparkan Masalah Harga dan Transportasi
Warga Ayamaru, Papua Barat, bernama Yuliana Kambuaya (51 tahun), mengungkapkan rasa haru atas kunjungan Wakil Presiden ke pasar tradisional.
Menurut Yuliana, harga sayur dan buah di Manokwari masih terjangkau bagi masyarakat.
Namun, ia menyebut bahwa harga bahan pokok seperti beras dan minyak cenderung lebih mahal sekitar 20 persen dibandingkan dengan harga di Jakarta.
Yuliana juga mengeluhkan mahalnya biaya transportasi, terutama bagi mama-mama Papua yang harus membawa barang dari kampung ke pasar.
“Untuk mama-mama Papua, ongkos mereka jualan dari kampung sangat mahal. Kadang kalau bawa barang 3 karung mereka bayar per karung. Barang orang sendiri Rp50 ribu, barangnya Rp100 ribu,” jelas Yuliana.
Kunjungan Gibran ke pasar rakyat ini menjadi salah satu bentuk pendekatan langsung pemerintah terhadap masyarakat, khususnya dalam memahami realitas ekonomi di Papua Barat.
- Penulis :
- Aditya Yohan








