
Pantau - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mendorong perguruan tinggi untuk aktif menjalin kolaborasi dengan industri dan pemerintah daerah guna mendorong inovasi dan pembangunan di tingkat lokal.
Kolaborasi Kampus, Industri, dan Pemda untuk Inovasi
Brian Yuliarto menegaskan pentingnya kolaborasi antara kampus, sektor industri, dan pemerintah daerah agar perguruan tinggi tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga penggerak kemajuan daerah.
"Jika kolaborasi berjalan dengan baik, setiap penelitian, dari skripsi hingga disertasi dapat lahir dari masalah riil yang dihadapi daerah dan industri," ungkapnya.
Kementerian saat ini sedang memperkuat konektivitas antara perguruan tinggi, pemda, dan sektor industri melalui pendekatan berbasis kebutuhan.
Pendekatan ini ditujukan agar riset dan karya ilmiah yang dihasilkan sivitas akademika benar-benar menjawab persoalan konkret yang ada di lingkungan sekitarnya.
"Kementerian juga membuka kolaborasi industri dan kampus, dimana industri dapat menyampaikan tantangan yang dihadapi untuk kemudian dicarikan solusi melalui riset akademik," ia mengungkapkan.
Peningkatan Dana Riset dan Reformasi Tata Kelola Kampus
Wakil Mendiktisaintek Stella Christie menyampaikan bahwa pemerintah telah meningkatkan alokasi dana riset secara signifikan sebagai dukungan terhadap kualitas riset di kampus.
Peningkatan ini mencakup perguruan tinggi swasta maupun kampus-kampus di wilayah timur Indonesia.
"Peningkatan dana riset hingga 218 persen adalah wujud perhatian pemerintah. Riset harus berdampak langsung, baik untuk peningkatan mutu kampus maupun kemajuan daerah," kata Stella.
Dana riset tersebut diarahkan untuk memperkuat hilirisasi, agar hasil penelitian bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat dan dunia industri.
Sementara itu, Wakil Mendiktisaintek Fauzan mengungkapkan bahwa kementerian sedang melakukan penataan ulang sistem pembinaan perguruan tinggi agar lebih efektif.
Tujuannya agar kampus dapat beradaptasi dengan kebutuhan pasar tenaga kerja yang terus berkembang.
"Dibutuhkan transformasi kurikulum agar kampus bisa mencetak sarjana dengan kompetensi yang spesifik, agar dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional," ujarnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan








