Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Stasiun Tanah Abang Baru Diresmikan Presiden Prabowo, Tingkatkan Kapasitas Hingga 380 Ribu Penumpang per Hari

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Stasiun Tanah Abang Baru Diresmikan Presiden Prabowo, Tingkatkan Kapasitas Hingga 380 Ribu Penumpang per Hari
Foto: (Sumber: Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11/2025). ANTARA/HO-Humas Kemenhub.)

Pantau - Presiden Prabowo Subianto meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru pada Selasa, 4 November 2025, sebagai bagian dari upaya modernisasi transportasi nasional yang mendukung kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) dan peningkatan kualitas layanan publik.

Kapasitas Meningkat, Fasilitas Lebih Modern dan Inklusif

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menjelaskan bahwa pembangunan stasiun ini bertujuan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang serta mewujudkan integrasi transportasi publik yang lebih inklusif dan berbasis kebutuhan masyarakat.

“Stasiun Tanah Abang merupakan salah satu stasiun dengan intensitas tertinggi di Jabodetabek. Stasiun ini menjadi pusat mobilitas masyarakat, sehingga perlu dikembangkan dengan konsep kawasan berorientasi transit,” ungkap Dudy.

Stasiun Tanah Abang saat ini memiliki luas bangunan 19.000 meter persegi yang dibangun di atas lahan seluas 31.174 meter persegi.

Kapasitas penumpang meningkat signifikan hingga 62,89 persen—dari 141.000 menjadi 380.000 penumpang per hari.

Stasiun baru ini dilengkapi empat peron dan enam jalur yang mampu melayani satu rangkaian kereta dengan 12 gerbong.

Sejak Juni 2025, stasiun sudah mulai beroperasi secara bertahap untuk mengakomodasi kebutuhan penumpang.

Anggaran Rp380 Miliar, Dorong UMKM dan Efisiensi Transportasi

Pembangunan stasiun ini menghabiskan anggaran sebesar Rp380 miliar dan menjadi hasil kolaborasi antara Kementerian Perhubungan, PT KAI Indonesia, dan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

Dudy menegaskan bahwa penggunaan stasiun baru ini secara langsung meningkatkan efisiensi dan daya tampung layanan KRL, khususnya pada lima rute utama: Kampung Bandan, Rangkasbitung, Duri–Tangerang, Manggarai–Bogor, dan Cikarang.

“Pembangunan dan modernisasi stasiun ini kami harapkan dapat mendorong kegiatan ekonomi di sekitar kawasan, menciptakan ruang publik yang lebih tertata, dan membuka peluang bagi pelaku UMKM. Ini adalah perwujudan transformasi kereta api dalam melayani publik,” ujarnya.

Pada tahun 2027, pemerintah merencanakan pembangunan lanjutan berupa penambahan lift, pelebaran peron 3 dan 4, serta peningkatan headway lintas Tanah Abang–Serpong–Rangkasbitung dari 10 menit menjadi 4–6 menit.

Stasiun Tanah Abang juga dikembangkan agar lebih ramah disabilitas, dengan kemudahan akses untuk menunjang transportasi publik yang adil dan inklusif.

Bagian dari Asta Cita, Sumbang 22 Persen Penumpang KRL Jabodetabek

Peresmian stasiun ini dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto, didampingi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, serta sejumlah pejabat terkait.

Peresmian ini menjadi bagian dari kebijakan Asta Cita, yang mengedepankan layanan publik yang nyaman, modern, dan terintegrasi.

Pada tahun 2024, total 486 juta penumpang diangkut oleh kereta api di seluruh Indonesia.

Stasiun Tanah Abang menyumbang sekitar 22 persen dari total penumpang KRL Jabodetabek.

Sepanjang Januari hingga Oktober 2025 saja, sebanyak 63 juta penumpang tercatat melalui Stasiun Tanah Abang.

Penulis :
Ahmad Yusuf