
Pantau - Sebanyak 240 petugas dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) menjalani pembinaan mental di Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dalam rangka memperkuat integritas, disiplin, dan semangat pengabdian sebagai aparatur negara.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Pembinaan Mental Pegawai Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Tahun 2025 yang dibuka langsung oleh Menteri Imipas Agus Andrianto.
“Petugas Pemasyarakatan dan Imigrasi harus menjadi contoh dalam menjalankan nilai-nilai kemanusiaan. Nusakambangan bukan hanya tempat pembinaan narapidana, juga tempat pembinaan mental bagi pegawai,” ungkapnya.
Fokus Pembinaan: Disiplin, Etika, dan Integritas
Agus menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya ditujukan untuk peningkatan kedisiplinan, tetapi juga untuk memperbaiki mental dan etika kerja para petugas.
Ia menekankan pentingnya penegakan aturan di lingkungan kerja.
“Bagi pegawai yang melakukan pelanggaran, baik tidak bekerja sesuai SOP, bermasalah dalam etika, maupun malas bekerja, kami lakukan pembinaan di sini. Tujuannya agar mereka menjadi lebih baik dan memberi deterrent effect bagi yang lain,” ia mengungkapkan.
Pembinaan ini juga diarahkan untuk memberikan efek jera bagi pelanggar dan menjadi kesempatan memperbaiki diri agar bisa kembali menjalankan tugas dengan lebih baik.
Jumlah petugas yang mengikuti pembinaan terdiri atas 100 orang dari Direktorat Jenderal Imigrasi dan 140 orang dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Dukungan Kementerian Lain dan Program Ketahanan Pangan
Agus juga memberikan apresiasi kepada Kementerian PANRB atas fasilitasi asistensi selama masa transisi pembentukan Kementerian Imipas, termasuk dalam restrukturisasi organisasi dan penambahan jabatan fungsional baru.
Restrukturisasi tersebut ditujukan untuk memperkuat pelayanan publik serta memastikan program reformasi birokrasi berjalan efektif.
Dalam kesempatan yang sama, Agus menyampaikan perkembangan program ketahanan pangan yang melibatkan 228 warga binaan di Nusakambangan.
Program ini mencakup kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, hortikultura, pembuatan pupuk organik, hingga pelatihan konveksi.
“Program ini bukan sekadar untuk produksi pangan, tetapi juga sarana pembinaan kemandirian bagi warga binaan agar mereka memiliki bekal keterampilan saat bebas nanti,” jelasnya.
Sebagai bentuk komitmen penguatan kerja sama lintas sektor, Kementerian Imipas menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Kerja sama ini bukan hanya formalitas, tapi bentuk komitmen memperkuat pengawasan wilayah laut, efektivitas lintas batas, serta peningkatan sumber daya manusia yang berintegritas dan berwawasan maritim,” ujar Agus.
Pengelolaan potensi laut dan perikanan dilakukan di atas lahan seluas 48,7 hektare, dengan budidaya ikan lele, bandeng, dan udang vaname.
Semua program ini menjadi bagian dari kontribusi Kementerian Imipas dalam mendukung program strategis nasional yang berfokus pada ketahanan pangan dan pemberdayaan manusia.
“Negara kita besar dan memiliki cara sendiri dalam menyelesaikan setiap persoalan. Kuncinya gotong royong. Semangat itu yang harus kita tanamkan dalam setiap langkah, termasuk dalam pembinaan pegawai dan warga binaan,” ujar Agus menutup sambutannya.
Peninjauan Lokasi dan Kehadiran Tokoh Nasional
Acara pembukaan pembinaan ini juga diisi dengan penandatanganan nota kesepahaman dan pemberian penghargaan kepada pegawai berprestasi.
Setelah itu, rombongan meninjau langsung sejumlah lokasi program ketahanan pangan di Nusakambangan.
Turut hadir dalam acara ini antara lain Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Wakil Menteri PANRB Purwadi Arianto, Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor, Utusan Khusus Presiden untuk Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, serta pesohor Irfan Hakim.
- Penulis :
- Shila Glorya







