
Pantau - Anggota Komisi VIII DPR RI, Matindas Janusanti Rumambi, meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memperkuat sistem peringatan dini bencana, terutama di daerah-daerah rawan dengan infrastruktur terbatas seperti Papua Pegunungan.
Permintaan ini disampaikan menyusul peristiwa banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Distrik Dal, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Jumat, 1 November 2025, yang menyebabkan 15 orang meninggal dunia dan delapan orang lainnya dinyatakan hilang.
"Pemerintah dalam hal ini BNPB perlu memperkuat mitigasi bencana berbasis wilayah, terutama di daerah rawan dengan infrastruktur terbatas seperti Papua Pegunungan. Bencana ini menjadi peringatan penting bahwa adaptasi terhadap perubahan iklim dan kesiapsiagaan masyarakat di wilayah pegunungan harus menjadi prioritas pembangunan", ujarnya.
Evaluasi Mitigasi dan Penanganan Korban Jadi Prioritas
Matindas menekankan bahwa keselamatan masyarakat harus menjadi fokus utama dalam penanganan bencana, dan proses pencarian korban yang masih hilang harus dilakukan secara maksimal.
"Musibah yang terjadi di Distrik Dal, Kabupaten Nduga tersebut mengagetkan karena selama ini belum pernah terjadi bencana yang sedahsyat itu dan menimbulkan banyak korban jiwa", ungkapnya.
Ia menyarankan agar peristiwa ini menjadi momentum evaluasi bagi pemerintah pusat maupun daerah dalam menyusun strategi mitigasi bencana yang lebih komprehensif.
Sebagai legislator dari Dapil Sulawesi Tengah 1, Matindas menilai bahwa wilayah Papua Pegunungan sangat rentan terhadap bencana hidrometeorologi, terutama saat menghadapi cuaca ekstrem.
"Jika melihat wilayah Papua Pegunungan yang berbukit-bukit dan akses alat berat begitu sulit, maka harus sejak dini diantisipasi dengan menyiagakan alat-alat itu di lokasi strategis. Sehingga ketika terjadi bencana proses evakuasi bisa cepat", katanya.
Dorongan Pemulihan dan Bantuan Langsung untuk Korban
Ia juga meminta agar pemerintah bertindak taktis dalam menangani korban selamat, termasuk percepatan penyaluran bantuan logistik untuk mencegah penderitaan lebih lanjut atau potensi jatuh sakit.
Bagi warga yang kehilangan tempat tinggal, Matindas mendorong penyediaan hunian sementara atau shelter di lokasi yang aman.
“Kami juga mendorong ada pelibatan masyarakat agar para korban bisa cepat pulih”, pungkasnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan







