Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Plt Gubernur Riau Bantah Jadi Saksi Pelapor dalam Kasus Abdul Wahid, Sebut Tuduhan sebagai Fitnah

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Plt Gubernur Riau Bantah Jadi Saksi Pelapor dalam Kasus Abdul Wahid, Sebut Tuduhan sebagai Fitnah
Foto: Pelaksana Tugas Gubernur Riau SF Hariyanto pada hari pertama bekerja menyampaikan sejumlah klarifikasi kepada media (sumber: ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Pantau - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, SF Hariyanto, membantah tudingan yang menyebut dirinya sebagai saksi pelapor dalam kasus dugaan korupsi pemerasan yang menjerat mantan Gubernur Riau, Abdul Wahid, yang saat ini tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penangkapan Abdul Wahid dan Klarifikasi SF Hariyanto

SF Hariyanto menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melaporkan Abdul Wahid dan bahkan mengaku tidak mengetahui secara rinci terkait kasus tersebut.

"Saya bersumpah, saksi pelapor apa? Itu di sana semua anak buah saya semua, apa mungkin saya masukkan semua ke penjara. Saya tak tahu, saya tak ada melapor-lapor, jadi saya katakan itu fitnah", ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa saat penangkapan Abdul Wahid terjadi, dirinya sedang berada di sebuah kafe bersama Abdul Wahid dan Bupati Siak, Afni Zulkifli.

"Memang saat itu, kebetulan, saya bersama Abdul Wahid dan Bupati Siak Afni Zulkifli duduk bersama di kafe yang jadi lokasi penangkapan Abdul Wahid, tetapi saya hanya tahu ramai ada orang di luar dan setelah itu pun langsung pulang", ujarnya.

Menurut SF Hariyanto, mereka sedang minum kopi bersama saat situasi menjadi ramai.

"Kami lagi ngopi lalu pada ramai tamu di luar jadi memang Wagub tahu kami di dalam kafe belakang. Ada Bupati Siak, saya lihat keluar sudah ramai. Jadi kalau saya tahu memang saya tahu, setelah itu saya langsung pulang, sholat, dan tak tahu lagi kejadian", ia mengungkapkan.

Penegasan Tidak Terlibat dan Komitmen Pelayanan Publik

SF Hariyanto juga membantah memiliki informasi sebelumnya soal penangkapan tersebut dan mengatakan bahwa jika tahu akan ada penangkapan, ia tidak akan berada di lokasi.

"Saya dengan gubernur saat itu ngopi barang dan ibu Bupati Siak dan Faisal berempat ngopi, tahu tahu ketangkap. Kalau tahu gitu gak ke situ saya. Setelah ramai saya pulang, barang itu datang ke situ, saya kabur juga nanti saya diangkut pula", katanya.

Meski demikian, ia tetap berharap agar Abdul Wahid mendapatkan kemudahan dan keringanan dalam proses hukumnya.

Ia juga menegaskan bahwa roda pemerintahan di Provinsi Riau tetap berjalan normal dan pelayanan publik tidak terganggu.

"Saya ada, sekda ada, asisten I II dan III, semua OPD siap tak ada satupun lumpuh dan tidak bekerja", ia memastikan.

Penulis :
Arian Mesa