Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

KKP Genjot Diversifikasi Pasar Ekspor Udang, Ekspor ke Eropa Naik 57 Persen

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

KKP Genjot Diversifikasi Pasar Ekspor Udang, Ekspor ke Eropa Naik 57 Persen
Foto: Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini, Doni Ismanto Darwin, Fernando Jangguran Simanjuntak, Catur Sarwanto, dalam jumpa pers Perkembangan Penanganan Isu Cesium-137 pada Produk Udang, di Jakarta, Kamis 6/11/2025 (sumber: ANTARA/Harianto)

Pantau - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperluas diversifikasi pasar ekspor udang guna mengurangi ketergantungan terhadap pasar utama seperti Amerika Serikat dan China.

Langkah ini dianggap penting setelah sempat terjadi gangguan ekspor akibat isu paparan radioaktif Cesium-137 yang menurunkan kepercayaan pasar Amerika Serikat.

Ekspor ke Amerika Serikat sendiri telah kembali dibuka sejak 31 Oktober 2025.

Upaya Diversifikasi Lewat Business Matching

Direktur Pemberdayaan Usaha Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Catur Sarwanto, menjelaskan bahwa diversifikasi pasar telah lama dijalankan.

"Memang kita sebetulnya selama ini sudah melakukan proses diversifikasi melalui business matching," ungkapnya.

Diversifikasi dilakukan dengan menggandeng Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) dan atase perdagangan di berbagai negara.

Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan adalah mempertemukan pelaku usaha perikanan Indonesia dengan calon mitra dagang dari berbagai kawasan, terutama Eropa.

Ekspor udang ke Eropa mengalami lonjakan signifikan sebesar 57 persen, mencerminkan peningkatan minat dan kepercayaan pasar terhadap produk laut Indonesia.

Ekspor ke China dan kawasan ASEAN juga menunjukkan pertumbuhan positif masing-masing sebesar 20 persen.

"Dari data yang kita sampaikan tadi bahwa terjadi peningkatan di pasar-pasar selain Amerika, seperti yang tadi kita lihat pasar udang di Eropa itu justru peningkatannya cukup besar, sekitar 57 persen dan juga tentu China itu juga cukup tinggi dan ASEAN sendiri juga sebesar 20 persen," kata Catur.

Strategi Konsisten Perluasan Pasar

KKP berencana untuk terus menjalankan strategi diversifikasi secara konsisten demi memperkuat daya saing ekspor Indonesia di pasar global.

"Jadi ini upaya-upaya kita untuk bisa kita diversifikasi ekspor kita di negara lain," ujar Catur.

Sebagai bagian dari strategi tersebut, KKP akan kembali menggelar kegiatan business matching pada 20 November 2025 untuk memperluas jaringan ekspor, meski belum diungkapkan negara tujuan dalam kegiatan tersebut.

KKP meyakini bahwa diversifikasi pasar akan memperkuat ketahanan ekonomi sektor kelautan dan perikanan Indonesia.

Data ekspor perikanan Indonesia periode Januari–September 2025 menunjukkan lima negara tujuan utama, yakni Amerika Serikat (1.495,94 juta dolar AS), China (812,76 juta dolar AS), ASEAN (711,99 juta dolar AS), Jepang (448,29 juta dolar AS), dan Uni Eropa (331,32 juta dolar AS).

Dari sisi komoditas, udang masih menjadi penyumbang terbesar dengan nilai ekspor sebesar 1.397,23 juta dolar AS.

Amerika Serikat masih menjadi pasar utama dengan pangsa sebesar 63,1 persen dari total ekspor udang nasional.

Komoditas perikanan unggulan lainnya adalah tuna, cakalang, tongkol (763,51 juta dolar AS), cumi, sotong, gurita (574,75 juta dolar AS), rajungan dan kepiting (377,65 juta dolar AS), serta rumput laut (233,86 juta dolar AS).

Meskipun sempat terdampak isu Cesium-137, KKP menegaskan bahwa ekspor udang Indonesia tetap menunjukkan tren peningkatan.

Penulis :
Arian Mesa