Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ekspor Udang Indonesia ke AS Pulih, 200 Kontainer Siap Dikirim Pasca Kasus Cs-137

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Ekspor Udang Indonesia ke AS Pulih, 200 Kontainer Siap Dikirim Pasca Kasus Cs-137
Foto: Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP Ishartini memberi keterangan kepada awak media terkait Perkembangan Penanganan Isu Cesium-137 pada Produk Udang, di Jakarta, Kamis 6/11/2025 (sumber: ANTARA/Harianto)

Pantau - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor 200 kontainer udang beku ke Amerika Serikat sepanjang November 2025, menyusul pulihnya kepercayaan pasar pasca polemik paparan radioaktif Cesium-137 (Cs-137).

Sebanyak 134 kontainer udang, setara dengan 2.000 ton, telah selesai melalui proses pemindaian menyeluruh dan dinyatakan siap dikirim.

"Ya kemarin baru tujuh kontainer (yang diekspor), baru pertama, tapi itu udah pecah telor (pasca adanya isu Cs-137). Kami menargetkan 200 kontainer bulan ini (November 2025), karena sampai sekarang ada 134 kontainer yang sudah selesai scanning", ungkap Ishartini, Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu) KKP, dalam jumpa pers di Jakarta pada Kamis, 6 November 2025.

Proses Uji dan Kepastian Keamanan Produk

Saat ini, seluruh produk ekspor masih menunggu hasil uji laboratorium dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai bentuk finalisasi sebelum pengiriman.

"Biasanya lab BRIN itu sekitar satu minggu saja (hasil pengujiannya bisa keluar). Mudah-mudahan ini bisa terus, nanti kami kabarkan ya progresnya di bulan November ini", ia mengungkapkan.

KKP menilai capaian ini sebagai momentum penting dalam pemulihan citra produk perikanan Indonesia di pasar global.

Dinyatakan pula bahwa produk udang Indonesia telah memenuhi standar keamanan pangan nasional yang sejalan dengan regulasi internasional.

Ekspor udang ke Amerika Serikat diproyeksikan bertepatan dengan masa Natal dan tahun baru, saat permintaan pasar meningkat tajam.

Nilai ekspor dari 200 kontainer tersebut diperkirakan mencapai Rp160 miliar, dengan harga jual rata-rata udang sebesar Rp80 ribu per kilogram.

"Kira-kira itu 2.000 ton. Satu kilonya kan sekitar Rp80 ribu dikalikan aja", tambah Ishartini.

Ekspor Bertahap dan Dampak terhadap Harga Udang

Indonesia sebelumnya telah memulai ekspor kembali dengan mengirimkan tujuh kontainer udang, berisi total 106 ton, senilai 1,2 juta dolar AS atau sekitar Rp20,14 miliar.

Ekspor dilakukan secara bertahap, dengan rincian dua kontainer dikirim pada 31 Oktober 2025, dua kontainer pada 1 November, dua kontainer pada 3 November, dan satu kontainer pada 4 November 2025.

Seluruh kontainer telah dipastikan bebas dari kontaminasi Cs-137 menggunakan Radiation Portal Monitor (RPM) dan memenuhi seluruh prosedur serta persyaratan yang berlaku.

KKP menargetkan nilai ekspor udang ke Amerika Serikat pada 2026 kembali ke angka normal, yakni sekitar 1,5 miliar dolar AS, seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam menangani isu kontaminasi Cs-137.

KKP optimistis pemulihan ekspor ini akan mengangkat kembali harga udang di tingkat petambak.

"Itu (harga udang sempat) turun karena supply-demand. Jadi sebentar saja, sekarang begitu kita sudah lepas ekspor harga sudah naik lagi. Saya kurang tahu ya kalau harga (turunnya berapa) ya, tapi sempat agak turun itu karena supply-demand saja, tapi sekarang sudah kembali normal", ujar Ishartini.

Penulis :
Arian Mesa