
Pantau - SPBU Vivo dikabarkan mendekati kesepakatan pembelian bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 100 ribu barel dari Pertamina Patra Niaga, setelah sebelumnya sempat membatalkan kerja sama karena kendala kualitas produk.
Proses Negosiasi Masih Berlangsung
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa SPBU Vivo kini tengah dalam tahap akhir negosiasi dengan Pertamina Patra Niaga untuk pembelian BBM.
"Sedang bernegosiasi dengan badan usaha Patra Niaga dan kemarin memang kami mendapatkan info bahwa Vivo sudah mendekati (kesepakatan)," ungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, pada Jumat (7/11/2025).
Laode juga menambahkan bahwa permintaan awal dari pihak Vivo memang telah mencapai 100 ribu barel.
"Awalnya juga kan Vivo sudah minta 100 ribu barel. Harusnya, ini belum diputus, harusnya ya sama," ia mengungkapkan.
Negosiasi ini dilakukan setelah Vivo mengalami kelangkaan pasokan BBM, mengikuti kelangkaan serupa yang juga dialami SPBU Shell sejak pertengahan Agustus.
Meski begitu, Laode menegaskan bahwa jenis BBM diesel seperti Diesel Primus Plus masih tersedia di seluruh jaringan SPBU Vivo.
Riwayat Kerja Sama yang Sempat Gagal
Pada Jumat (26/9), Pertamina Patra Niaga sempat mencapai kesepakatan jual beli base fuel dengan PT Vivo Energy Indonesia.
Dalam kesepakatan tersebut, Vivo disetujui membeli 40 ribu barel dari total 100 ribu barel base fuel yang diimpor oleh Pertamina Patra Niaga.
Namun, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XII DPR RI di Jakarta pada Rabu (1/10), terungkap bahwa Vivo membatalkan kesepakatan itu.
Pembatalan dilakukan karena hasil uji laboratorium menunjukkan adanya kandungan etanol sebesar 3,5 persen dalam produk base fuel yang ditawarkan.
Meski demikian, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Vivo bersama PT Aneka Petroindo Raya (APR)—pengelola SPBU bp yang tergabung dengan AKR Corporindo Tbk—telah menyatakan kesediaan melanjutkan pembicaraan teknis terkait kerja sama impor BBM.
Sementara itu, Kementerian ESDM juga menyebut bahwa negosiasi dengan Shell masih berlangsung, dan dalam waktu dekat akan dilakukan pertemuan untuk membahas kelanjutan kerja sama pasokan BBM.
- Penulis :
- Shila Glorya







