
Pantau - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Sugiono, menyatakan bahwa partainya mendukung penuh usulan pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 Soeharto dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dengan menilai keduanya sebagai tokoh penting yang telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa Indonesia.
Kontribusi Soeharto dan Gus Dur Dinilai Layak Dihargai
Sugiono menjelaskan bahwa Partai Gerindra menyambut baik inisiatif tersebut karena keduanya merupakan pemimpin yang berhasil dan memiliki jasa besar dalam membangun Indonesia.
"Partai Gerindra menyambut baik dan mendukung usulan untuk menjadikan Presiden ke-2 dan ke-4, Presiden Suharto dan Presiden Abdurrahman Wahid sebagai pahlawan nasional, karena keduanya menurut kami merupakan pemimpin yang berhasil dan memiliki jasa-jasa yang besar terhadap Republik Indonesia," ungkapnya.
Ia menyebut Soeharto berjasa besar dalam menciptakan stabilitas nasional dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Menurutnya, keberhasilan Soeharto dalam membangun infrastruktur, sistem pendidikan, program transmigrasi, serta ketahanan pangan melalui swasembada sangat dirasakan oleh masyarakat.
Keberhasilan tersebut dinilai menjadi bukti bahwa kebutuhan dasar masyarakat Indonesia telah terpenuhi selama masa kepemimpinan Soeharto.
"Saya yakin sebagian besar lapisan pemimpin di Indonesia saat ini juga merupakan orang-orang yang besar di dalam situasi kepemimpinan beliau dan merupakan hasil dari buah dan kerja keras beliau sebagai pemimpin pada saat itu," ujar Sugiono.
Ia juga menambahkan bahwa pada masa Soeharto, Indonesia dianggap sebagai negara besar di kawasan Asia dan dijuluki sebagai macan Asia.
"Secara ekonomi juga pada saat itu kita dianggap sebagai satu negara yang besar, kita diperhitungkan sebagai macan Asia dan itu merupakan menempatkan Indonesia pada posisi yang strategis," ungkapnya.
Selain Soeharto, Sugiono juga menilai Gus Dur memiliki peran penting dalam menjaga keutuhan bangsa di masa transisi pasca reformasi.
Gus Dur dianggap sebagai tokoh yang mengedepankan demokrasi dan pluralisme serta mampu menciptakan stabilitas nasional setelah Indonesia dilanda krisis moneter.
"Stabilitas nasional yang tercipta membuat Indonesia bisa terus memulihkan perekonomian nasional usai dilanda krisis moneter," katanya.
Gus Dur juga dinilai berhasil menekankan pentingnya pluralitas agama, suku, dan etnis dalam menjaga kesatuan Indonesia.
"Beliau seorang yang visioner yang berpikir jauh ke depan bagaimana bisa membangun dan menyatukan seluruh komponen masyarakat sehingga kesatuan negara Indonesia ini terjaga," ungkap Sugiono.
Daftar Tokoh yang Diusulkan Menjadi Pahlawan Nasional
Sebelumnya, Kementerian Sosial telah mengusulkan 40 nama tokoh untuk menerima gelar pahlawan nasional.
Selain Soeharto dan Gus Dur, beberapa tokoh lain yang masuk dalam daftar usulan tersebut antara lain Marsinah, seorang aktivis buruh perempuan dari Nganjuk, Jawa Timur, serta ulama ternama Syaikhona Muhammad Kholil dari Bangkalan.
Tokoh lain yang diusulkan adalah K.H. Bisri Syansuri, Rais Aam PBNU, dan K.H. Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng, Jombang.
Dua jenderal purnawirawan TNI, yakni Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf dari Sulawesi Selatan dan Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin yang juga mantan Gubernur Jakarta, turut masuk dalam daftar tersebut.
- Penulis :
- Shila Glorya








