
Pantau - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) telah menyelesaikan program penawaran umum berkelanjutan tahun 2024 dengan menerbitkan obligasi senilai Rp1,5 triliun yang mendapat respons sangat positif dari pasar, terbukti dari tingkat oversubscription yang mencapai lebih dari enam kali lipat.
Empat Tenor Obligasi dan Partisipasi Investor Luas
Obligasi yang diterbitkan terdiri dari empat tenor, yakni 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun.
Investor yang berpartisipasi berasal dari berbagai segmen, termasuk perusahaan asuransi, manajer aset, dana pensiun, bank, investor ritel, serta pihak institusional lainnya.
Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi pendanaan IIF dan upaya untuk meningkatkan peran pasar modal dalam pembiayaan proyek infrastruktur berkelanjutan.
Presiden Direktur dan CEO IIF, Rizki Pribadi Hasan, menyampaikan bahwa keberhasilan ini memperkuat posisi perusahaan dalam mendukung pembangunan nasional.
"Keberhasilan penerbitan obligasi ini memungkinkan IIF untuk terus mendukung pembangunan infrastruktur, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Laba Tumbuh 28 Persen, Raih Berbagai Penghargaan
Per September 2025, IIF mencatatkan laba bersih sebesar Rp124 miliar, tumbuh 28 persen secara tahunan.
Kinerja tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga sebesar 11 persen serta penurunan beban bunga sebesar 9 persen.
Total aset IIF juga meningkat 7 persen secara tahunan menjadi Rp14,6 triliun, dengan aset produktif naik menjadi Rp13 triliun atau tumbuh 3 persen.
IIF juga menerima sejumlah penghargaan atas komitmennya dalam menjalankan praktik bisnis berkelanjutan.
Penghargaan tersebut antara lain HR Excellence Awards 2025 untuk kategori Excellence in Employee Engagement, Best ESG Service Provider, dan Most Innovative Treasury Initiatives dari Corporate Treasurer.
Selain itu, IIF juga dinobatkan sebagai Most Trusted Infrastructure Partner oleh CNBC Indonesia.
- Penulis :
- Aditya Yohan








