
Pantau - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo menargetkan penanganan longsor di ruas jalan Medan–Berastagi, tepatnya di Desa Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, rampung pada Desember 2025.
Target penyelesaian proyek ini ditujukan agar arus lalu lintas selama libur Natal dan Tahun Baru 2026 dapat berjalan lancar dan aman.
Jalur Medan–Berastagi dinilai sangat strategis karena menjadi akses utama aktivitas ekonomi, sosial, dan pariwisata di wilayah Sumatera Utara.
Kunjungan dan Peninjauan Lapangan
Dalam kunjungannya ke lokasi proyek, Menteri PUPR didampingi oleh anggota DPR RI Muhammad Lokot Nasution, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPPJN) Sumatera Utara Hardy Siahaan, Kepala Balai Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera II Feriyanto Pawenrusi, serta sejumlah pejabat dari Kementerian PUPR.
Menteri Dody mengungkapkan, "Kami berharap pekerjaan ini tuntas di Desember 2025."
Kondisi tebing yang ditangani memiliki kemiringan curam dan tergolong rawan longsor, sehingga memerlukan teknologi khusus dalam proses pengerjaannya.
Dua titik utama dalam proyek ini ditangani dengan struktur penahan khusus yang diimpor dari Eropa, termasuk penggunaan retaining piles untuk menahan tanah.
Medan kerja yang curam dan berbatu menuntut adanya proses pengeboran dan pemasangan pelindung tebing oleh tenaga kerja yang beroperasi di ketinggian, dengan memperhatikan keselamatan kerja sebagai prioritas utama.
Anggaran, Progres, dan Penanganan Nasional
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp21,7 miliar untuk penanganan 12 titik rawan longsor dari total 21 titik di jalur Medan–Berastagi.
Menteri Dody menyatakan, "Sekitar Rp21,7 miliar untuk 12 titik, progres yang sudah sekitar 74 persen, jadi insya Allah selesai awal Desember sebelum Natal dan Tahun Baru."
Saat ini, progres pengerjaan telah mencapai kisaran 70–74 persen, dan ditargetkan rampung pada awal Desember 2025.
Secara nasional, Kementerian PUPR turut meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim hujan dengan menyiagakan satgas dan peralatan penanganan darurat di berbagai wilayah.
"Dana yang tersedia saat ini mencukupi. Tapi apabila diperlukan tambahan untuk percepatan, tentu akan kami ajukan. Semua ini untuk memastikan konektivitas antar wilayah tetap terjaga," ungkapnya.
- Penulis :
- Arian Mesa







