Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Presiden Prabowo Tetapkan Soeharto dan Sembilan Tokoh Lain sebagai Pahlawan Nasional

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Presiden Prabowo Tetapkan Soeharto dan Sembilan Tokoh Lain sebagai Pahlawan Nasional
Foto: (Sumber: Arsip. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025). ANTARA/Fathur Rochman.)

Pantau - Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan sepuluh nama penerima gelar Pahlawan Nasional pada Senin (10/11), termasuk Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto.

Penetapan Melalui Proses Finalisasi dan Masukan Lintas Lembaga

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa penetapan gelar tersebut telah melalui proses finalisasi dalam rapat terbatas.

Rapat digelar di kediaman Presiden Prabowo di Jakarta Selatan, dihadiri Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon.

Presiden Prabowo juga menerima berbagai masukan dari Ketua MPR dan Wakil Ketua DPR sebelum memutuskan penetapan gelar.

"Bapak Presiden mendapatkan masukan dari Ketua MPR, kemudian juga dari Wakil Ketua DPR, karena memang cara bekerja beliau... mendapatkan masukan dari berbagai pihak," ungkap Prasetyo.

Penetapan gelar Pahlawan Nasional bertujuan untuk menghormati jasa para pemimpin dan tokoh bangsa yang telah memberikan kontribusi besar terhadap negara.

"Itu kan bagian dari bagaimana kita menghormati para pendahulu, terutama para pemimpin kita, yang apapun sudah pasti memiliki jasa yang luar biasa terhadap bangsa dan negara," lanjutnya.

Nama-Nama Tokoh Telah Penuhi Syarat Berjenjang

Menteri Sosial Syaifullah Yusuf sebelumnya menyatakan bahwa sejumlah tokoh seperti Soeharto, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Marsinah, dan Syaikhona Kholil telah memenuhi seluruh syarat sebagai Pahlawan Nasional.

Proses pengusulan dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat daerah hingga pemerintah pusat, sebelum diputuskan oleh Presiden.

“Siapa pun nanti yang diumumkan oleh Presiden RI, semuanya telah dinyatakan memenuhi syarat,” tegas Syaifullah.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menghormati jasa para tokoh bangsa serta mengambil pelajaran dari perjalanan sejarah nasional.

“Mari kita ingat yang baik-baik,” ungkapnya.

Penulis :
Gerry Eka