Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pembelajaran di SMAN 72 Jakarta Mulai Normal Senin Ini, Pemerintah Siapkan Layanan Psikososial Pascainsiden

Oleh Gerry Eka
SHARE   :

Pembelajaran di SMAN 72 Jakarta Mulai Normal Senin Ini, Pemerintah Siapkan Layanan Psikososial Pascainsiden
Foto: (Sumber: Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI Abdul Mu'ti saat ditemui wartawan di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih pada Minggu (9/11/2025) malam. ANTARA/Mario Sofia Nasution)

Pantau - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menyatakan optimistis bahwa proses pembelajaran di SMAN 72 Jakarta akan segera kembali normal setelah insiden ledakan yang terjadi pada Jumat, 9 November.

"Saya kira, secara umum melihat kondisi anak-anak yang tadi saya temui sepertinya tidak perlu waktu lama dan mudah-mudahan semuanya bisa kembali normal dan juga bisa belajar sebagaimana mestinya," ungkapnya.

Layanan Psikososial Mulai Diberikan Senin

Mulai Senin, 10 November, pemerintah akan memberikan layanan psikososial kepada seluruh warga sekolah, termasuk guru dan murid.

Murid yang terdampak langsung akan mendapatkan layanan konseling untuk memulihkan kondisi mental dan mencegah hambatan dalam perkembangan psikologis mereka.

Abdul Mu'ti menyebut bahwa anak-anak yang ia temui tampak tegar dan tetap menunjukkan semangat belajar.

"Tapi, tadi yang saya jenguk semuanya kelihatan sangat tegar semuanya. Sangat optimistis dan rata-rata mereka adalah anak-anak yang aktif di sekolahnya," ia mengungkapkan.

Layanan psikososial akan diberikan secara langsung oleh relawan yang dikirim ke rumah-rumah korban serta melalui layanan daring.

"Para relawan ini memiliki kepedulian untuk menangani masalah ini dan juga dilakukan secara daring nantinya," tambahnya.

Evaluasi Pembelajaran dan Rencana Tatap Muka

Menteri Sosial Syaifullah Yusuf mendukung dimulainya kembali proses belajar mengajar di SMAN 72 dan menyampaikan bahwa pembelajaran sudah dapat dimulai secara daring pada Senin.

"Saya dapat informasi dari Komisioner KPAI, proses belajar akan dapat dimulai kembali di pekan depan," ujarnya.

Untuk saat ini, proses belajar tetap berlangsung secara daring, dan akan dievaluasi tiga hari setelah pelaksanaannya.

Pembelajaran tatap muka direncanakan akan disiapkan pada pekan berikutnya sesuai perkembangan kondisi psikologis para siswa.

“Tetapi nanti akan dilihat selanjutnya karena anak-anak mendapatkan pendampingan psikososial dulu,” ujar Syaifullah.

Penulis :
Gerry Eka