
Pantau - Pengurus Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) menekankan bahwa keberhasilan program beasiswa pendidikan bagi anak-anak asli Papua sangat bergantung pada dukungan orang tua dalam mendorong motivasi dan ketekunan belajar.
Peran Orang Tua Sangat Menentukan
Ketua Pengurus YPMAK Leonardus Tumuka menyatakan bahwa pendidikan utama berasal dari keluarga dan tanpa dukungan serta dorongan dari orang tua, anak akan kesulitan menyelesaikan studi dengan baik.
Ia mengungkapkan masih banyak peserta beasiswa yang gagal menyelesaikan pendidikan tepat waktu, bahkan tidak lulus, akibat pengaruh dari lingkungan rumah, termasuk provokasi dari orang tua.
Saat ini, lebih dari 4.000 anak dari Suku Amungme, Kamoro, dan lima suku kekerabatan lainnya menerima beasiswa dari YPMAK, mulai dari jenjang SD hingga perguruan tinggi.
Namun, banyak siswa yang harus kembali ke Papua karena kehilangan dukungan atau mengalami tekanan dari keluarga.
Perbaikan Skema dan Komitmen Jangka Panjang
Sebagai mitra PT Freeport Indonesia (PTFI), YPMAK terus memperbaiki formula beasiswa agar lebih tepat sasaran dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Calon penerima beasiswa lulusan SLTA kini diarahkan memilih jurusan vokasi, sekolah kedinasan, atau bidang yang memiliki keterkaitan langsung dengan kebutuhan tenaga kerja nasional.
Leonardus menegaskan bahwa ke depan, beasiswa akan berbasis prestasi dan kualitas, bukan semata-mata status penerima.
Sebagai doktor pertama dari Suku Kamoro, Leonardus menekankan pentingnya tantangan untuk mendorong generasi muda Papua terus berprestasi.
YPMAK juga mengalihkan kebijakan pengiriman siswa SMP dan SMA dari luar Papua menjadi ke sekolah-sekolah di Jayapura dan Manokwari untuk meningkatkan efisiensi dan pengawasan pendidikan.
YPMAK meminta dukungan dari pemerintah daerah Mimika dan Papua Tengah guna memperbaiki mutu pendidikan dasar dan menengah, agar lebih banyak anak Papua siap bersaing di jenjang pendidikan tinggi.
Program beasiswa YPMAK telah berhasil mencetak empat dokter asli Amungme-Kamoro, yaitu Dokter Beanal, Dokter Sephia Chrisilla Jangkup, Dokter Gigi Fransiska Poana, dan Dokter Aprilda Yulifa Thalia Thomas Karupukaro.
Saat ini juga terdapat sejumlah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan kedokteran, serta studi di STPDN Jatinangor dan Sekolah Perhubungan.
YPMAK menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan sumber daya manusia Papua secara berkelanjutan melalui jalur pendidikan yang terarah dan berbasis kualitas.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








