
Pantau - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono menyatakan bahwa pemerintah perlu mengambil sikap tegas apabila terbukti bahwa gim online atau penyelenggara sistem elektronik (PSE) menjadi pemicu ledakan yang terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta.
DPR Dorong Penerapan PP TUNAS untuk Lindungi Anak
Dave mengungkapkan bahwa pemerintah telah memiliki Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS), yang dapat digunakan untuk menindak operator gim daring jika terbukti melanggar atau membahayakan anak-anak.
"Jika benar ledakan tersebut terinspirasi atau disebabkan oleh gim online, maka regulasi seperti PP TUNAS dapat diterapkan untuk perlindungan anak," ungkapnya.
Komisi I DPR RI menyatakan keprihatinan mendalam atas insiden yang menyebabkan puluhan korban di SMAN 72 Jakarta tersebut.
Dave menyampaikan bahwa pihaknya belum dapat mengambil sikap lebih lanjut sampai hasil pemeriksaan kepolisian selesai dan keputusan final diumumkan secara resmi.
Ia menambahkan bahwa kasus kekerasan di lingkungan sekolah bukan hal baru, merujuk pada insiden penembakan di sekolah-sekolah di Amerika Serikat yang dipicu oleh akses senjata api dan pengaruh dari permainan daring.
"Seharusnya kemajuan teknologi mendorong kreativitas dan kapasitas, bukan merusak generasi muda," tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa perkembangan digitalisasi termasuk media sosial turut berkontribusi terhadap pengaruh negatif pada anak-anak.
Presiden Pertimbangkan Pembatasan Gim Daring
Presiden Prabowo Subianto disebut tengah mempertimbangkan langkah-langkah untuk membatasi permainan daring menyusul insiden ledakan di SMAN 72.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden sedang mencari solusi atas dampak negatif dari sejumlah permainan daring terhadap anak-anak dan remaja.
"Presiden Prabowo tengah memikirkan langkah-langkah untuk membatasi serta mencari solusi terhadap dampak negatif dari sejumlah permainan daring," ungkap Prasetyo.
Presiden masih mengkaji berbagai alternatif untuk mengatasi pengaruh destruktif dari gim online terhadap generasi muda.
- Penulis :
- Shila Glorya








