Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ledakan di SMAN 72, DPRD DKI Desak Evaluasi Sistem Pembinaan Karakter Pelajar

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Ledakan di SMAN 72, DPRD DKI Desak Evaluasi Sistem Pembinaan Karakter Pelajar
Foto: (Sumber: Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth. ANTARA/HO-DPRD DKI Jakarta.)

Pantau - Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, menekankan pentingnya pendekatan humanis dan penguatan pembinaan karakter di sekolah sebagai langkah pencegahan terhadap perilaku menyimpang di kalangan pelajar, menyusul insiden ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta.

Pendidikan Harus Sentuh Aspek Emosional dan Moral Siswa

Kenneth menyatakan bahwa pendidikan tidak boleh hanya berfokus pada capaian akademik, tetapi juga harus memperhatikan pembinaan karakter yang membentuk moral, empati sosial, dan tanggung jawab pribadi siswa.

Ia menyebut peristiwa ledakan yang diduga dilakukan oleh seorang siswa sebagai tamparan keras bagi dunia pendidikan Jakarta dan menjadi alarm serius bagi semua pihak, termasuk guru dan Dinas Pendidikan.

Menurutnya, guru harus hadir sebagai figur yang tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing secara emosional dan mendengarkan permasalahan siswa.

Evaluasi Sistem dan Penguatan Kurikulum Karakter

Kenneth mendesak Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk segera melakukan evaluasi terhadap sistem pembinaan karakter yang diterapkan di seluruh satuan pendidikan.

Ia mendorong penyusunan kurikulum pembinaan karakter yang lebih kuat, terukur, dan relevan dengan dinamika serta tantangan zaman.

Kurikulum tersebut diharapkan dapat membentuk siswa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki akhlak yang baik dan kepedulian sosial.

Kenneth menegaskan bahwa pembentukan karakter pelajar merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah, orang tua, dan pemerintah daerah.

Seruan Pembenahan Sistem Pendidikan Pascainsiden

Terduga pelaku ledakan yang berstatus anak berhadapan dengan hukum kini menjalani perawatan intensif pascaoperasi kepala dan berada dalam kondisi sadar namun belum stabil.

Kenneth mengajak seluruh pihak menjadikan insiden di SMAN 72 sebagai momentum untuk membenahi sistem pendidikan agar lebih manusiawi dan berfokus pada pembentukan akhlak.

Ia menekankan bahwa kehadiran guru, orang tua, dan pemerintah sangat dibutuhkan dalam membimbing anak-anak agar tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat.

Penulis :
Aditya Yohan