
Pantau - Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menyampaikan bahwa perusahaan energi global Shell telah mengajukan proposal untuk melakukan studi bersama di lima wilayah kerja migas di Indonesia.
Shell bekerja sama dengan Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (KUFPEC) dalam skema kepemilikan 50:50.
Proposal tersebut telah diserahkan kepada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
KUFPEC merupakan anak perusahaan milik penuh Kuwait Petroleum Corporation yang bergerak di bidang eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak dan gas bumi di luar wilayah Kuwait.
Proposal yang diajukan mencakup dua wilayah kerja lepas pantai dan tiga wilayah kerja darat.
Evaluasi dan Konsultasi Pemerintah
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Laode Sulaeman mengonfirmasi telah menerima proposal dari Shell dan KUFPEC.
"Proposal tersebut akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sebelum diumumkan kepada publik," ungkapnya.
Laode menyatakan bahwa studi bersama harus dikonsultasikan secara menyeluruh guna memahami potensi dan tujuan kerja sama tersebut.
Kementerian ESDM saat ini masih mengevaluasi proposal yang diajukan.
Pemerintah sendiri menawarkan lebih dari lima wilayah kerja kepada Shell, namun perusahaan tersebut menyatakan minat hanya pada lima wilayah.
Laode belum menyebutkan secara spesifik lokasi wilayah kerja yang diminati Shell.
Minat Kembali Shell di Industri Hulu
Proposal studi ini menjadi tanda minat Shell untuk kembali terlibat dalam industri hulu migas di Indonesia.
Shell sebelumnya pernah terlibat dalam proyek strategis nasional Blok Masela di Maluku.
Blok Masela memiliki nilai investasi sekitar 19,8 miliar dolar AS dan ditargetkan mulai berproduksi pada tahun 2027.
Proyek ini diperkirakan dapat menghasilkan 1.600 juta standar kaki kubik gas per hari, setara dengan 9,5 juta ton liquefied natural gas (LNG) per tahun, gas pipa 150 juta standar kaki kubik per hari, serta minyak sebesar 35 ribu barel per hari.
Pada tahun 2023, Pertamina mengambil alih 35 persen hak partisipasi Shell di Blok Masela.
- Penulis :
- Arian Mesa








