
Pantau - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini menegaskan perlunya penerapan dan penegakan batas klasifikasi dan usia yang jelas dalam distribusi gim daring di Indonesia, sebagai respons terhadap wacana pembatasan gim pasca ledakan di SMAN 72 Jakarta.
Penegakan Regulasi dan Peran Orang Tua
Amelia menyambut baik langkah pemerintah dalam menjaga keamanan dan membentuk perilaku generasi muda melalui pembatasan gim daring.
"Sebagai anggota Komisi I yang membidangi komunikasi dan informatika, saya mendorong pendekatan teknologi yang tepat sasaran," ungkapnya.
Ia menyatakan bahwa selain pembatasan usia, perlu diterapkan kontrol orang tua yang mudah diakses, termasuk pengaturan waktu bermain bagi pengguna di bawah umur.
Menurutnya, mekanisme pelaporan, moderasi, dan pemblokiran konten atau fitur berbahaya harus dilakukan secara transparan dan diawasi secara akuntabel.
Amelia menegaskan bahwa kepatuhan platform terhadap regulasi nasional juga harus mencakup perlindungan data pribadi dan transaksi dalam gim, tanpa menghambat inovasi yang sehat.
Ekosistem Digital dan Literasi sebagai Kunci
Ia menilai bahwa pembatasan perlu ditempatkan dalam kerangka perlindungan anak, keamanan siber, dan literasi digital secara menyeluruh.
Hal tersebut, lanjutnya, membutuhkan keterlibatan orang tua, guru, manajemen sekolah, platform penyedia gim, serta regulator, dengan proporsi yang tepat dan berbasis bukti, bukan reaksi sesaat.
Amelia menilai bahwa batas antara anak dan konten berisiko semakin tipis, karena satu klik pencarian atau video tutorial dapat menyajikan informasi yang tidak sesuai usia.
Ia juga mencermati bahwa generasi saat ini tumbuh bersama algoritma, forum anonim, dan arus informasi yang tidak selalu tersaring.
"Karena itu, solusinya harus ekosistemik, menguatkan keluarga dan sekolah, meningkatkan literasi digital, dan menata tata-kelola platform," ia mengungkapkan.
Amelia mengajak Kemendikbudristek, Kominfo, BSSN, KPAI, sekolah, orang tua, industri gim, dan masyarakat untuk bergerak bersama.
"Jadikan momentum ini untuk menata ekosistem yang aman, sehat, dan produktif bagi generasi muda. Bukan hanya dengan pembatasan, tetapi juga penguatan karakter dan pengelolaan ruang digital yang bijak," ungkapnya.
- Penulis :
- Arian Mesa







