
Pantau - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan bahwa program pangan bersubsidi akan tetap berjalan tanpa pemangkasan anggaran hingga akhir tahun maupun pada tahun anggaran 2026.
Komoditas Tersedia dan Distribusi Tetap Lancar
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, pada Jumat, 14 November 2025, menyatakan bahwa seluruh komoditas pangan bersubsidi tetap tersedia di gerai dan titik penjualan lainnya.
Distribusi komoditas berjalan lancar sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Lebih dari 16 juta komoditas pangan bersubsidi telah disalurkan kepada masyarakat, meliputi beras, telur ayam, daging ayam, daging sapi, ikan kembung, dan susu UHT.
Hingga Oktober 2025, program ini telah menjangkau 1.024.189 penerima manfaat.
Penerima manfaat mencakup pemegang Kartu Jakarta Pintar Plus (KJP+), Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), Kartu Anak Jakarta (KAJ), Kader PKK, pemegang Kartu Pekerja Jakarta (KPJ), penghuni rumah susun, guru honorer, tenaga kependidikan, serta Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP).
Tidak Ada Pemangkasan Anggaran untuk 2026
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa anggaran program subsidi pangan tidak akan dipangkas, menjawab kekhawatiran sebagian anggota DPRD yang sebelumnya menyampaikan keberatan dalam rapat paripurna pada Rabu, 12 November 2025.
Hasudungan menyampaikan bahwa anggaran yang tercantum dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD 2026 masih dapat ditambah jika diperlukan.
Penambahan anggaran tersebut dapat dilakukan melalui mekanisme pergeseran dari Belanja Tidak Terduga (BTT) atau melalui Anggaran Perubahan tahun 2026.
Ia menegaskan, "Program ini akan tetap berlanjut tanpa pengurangan anggaran sebagai bentuk komitmen menjaga ketahanan pangan dan kesejahteraan warga Jakarta," ungkapnya.
Komitmen ini ditujukan agar masyarakat tetap memperoleh bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








