Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kopontren Dianggap Punya Potensi Strategis, Wamenkop Dorong Sinergi dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kopontren Dianggap Punya Potensi Strategis, Wamenkop Dorong Sinergi dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih
Foto: (Sumber: Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah berbicara dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar, Lamongan, Jawa Timur, Jumat (14/11/2025). ANTARA/HO-Kemenkop.)

Pantau - Wakil Menteri Koperasi dan UKM, Farida Farichah, menilai koperasi pondok pesantren (kopontren) memiliki peran strategis sebagai motor penggerak ekonomi umat dan pusat pemberdayaan ekonomi berbasis koperasi yang berkelanjutan.

Saat melakukan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar, Lamongan, Jawa Timur, Farida menyampaikan bahwa program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat disinergikan dengan koperasi aktif yang sudah ada, termasuk kopontren.

Menurut Farida, sinergi ini penting agar kopontren dapat menjadi tempat pemagangan bagi pengurus Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih untuk memastikan operasional berjalan optimal.

"Saat ini kami memulai program pemagangan 500 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ke koperasi aktif dan sehat, termasuk tiga koperasi pesantren, salah satunya Koperasi Pondok Pesantren Sunan Drajat di Lamongan", ungkapnya.

Farida menjelaskan bahwa pendirian 80.000 unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia membuat beban pendampingan dari Kementerian Koperasi dan UKM semakin besar.

Karena itu, menurutnya dibutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk kopontren, untuk mengakselerasi penguatan kelembagaan koperasi secara nasional.

Farida menegaskan bahwa pondok pesantren memiliki potensi besar dalam mengkonsolidasi dan memperkuat koperasi agar memberikan dampak nyata bagi lingkungan sekitar.

Ia menambahkan bahwa pesantren tidak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga sebagai institusi yang bertanggung jawab dalam mencetak santri yang memiliki jiwa kewirausahaan.

"Santri masa kini tidak hanya dituntut berdakwah di mimbar, tetapi juga harus mampu menjadi entrepreneur yang menciptakan lapangan kerja", ia mengungkapkan.

Kementerian Koperasi dan UKM, kata Farida, berkomitmen untuk mendampingi pesantren dalam penguatan koperasi, peningkatan profesionalisme sumber daya manusia, serta pengembangan usaha secara mandiri dan berkelanjutan.

Farida menilai bahwa kekuatan ekonomi pesantren terletak pada jaringan santri, alumni, unit-unit usaha, dan posisi strategis pesantren yang dekat dengan masyarakat.

Ia menyatakan harapannya agar konsolidasi antara kopontren dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih segera dilaksanakan secara menyeluruh dan memberi dampak langsung kepada masyarakat.

Lamongan Miliki Jumlah Koperasi Merah Putih Terbanyak di Jatim

Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, menyampaikan bahwa Lamongan merupakan salah satu kabupaten dengan populasi santri terbanyak di Jawa Timur.

Ia juga menyebut bahwa terdapat 474 unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Lamongan, jumlah terbanyak di Jawa Timur, dengan 96 unit di antaranya aktif di 21 kecamatan.

Yuhronur berharap sinergi antara koperasi pondok pesantren dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di wilayahnya dapat berjalan secara maksimal.

Ia menilai bahwa kerja sama ini dapat mempercepat upaya pengentasan kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah pesisir pantura Lamongan.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti