
Pantau - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Roberth Rouw meminta pengelola bandara dan Angkasa Pura tidak hanya fokus pada kenyamanan dan keselamatan, tetapi juga memastikan masyarakat tidak dirugikan oleh pelayanan dan konektivitas penerbangan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025.
Sorotan atas Pelayanan dan Konektivitas Penerbangan
Roberth menyampaikan bahwa Bandara Soekarno-Hatta telah mengalami sejumlah perbaikan, termasuk renovasi Terminal 1C yang meningkatkan kapasitas pelayanan dari 3 juta menjadi 9 juta penumpang per tahun.
Ia menegaskan masih banyak hal yang perlu dibenahi untuk peningkatan kualitas layanan, dan menyampaikan bahwa "Kami melihat sudah ada perbaikan fasilitas, tapi pelayanan bukan hanya soal kenyamanan dan keselamatan. Semua aspek harus diperhatikan mulai dari akses masuk ke area bandara, kelancaran arus penumpang, hingga keterhubungan antar-maskapai.", ungkapnya.
Roberth menyoroti masalah konektivitas antar-penerbangan yang masih sering semrawut, termasuk kerugian penumpang karena penerbangan lanjutan maskapai berbeda yang gagal tersambung tanpa kejelasan tanggung jawab.
Ia menegaskan bahwa "Kita sering melihat penumpang dirugikan karena tiketnya hangus akibat tidak bisa tersambung dengan penerbangan berikutnya beda maskapai. Yang bertanggung jawab siapa? Pemerintah dan operator penerbangan harus tegas menegakkan aturan.", ujarnya.
Ia menyoroti pentingnya penegakan hukum bagi pengelola angkutan udara yang lalai menjalankan kewajiban, karena masalah keterlambatan dan gagal koneksi juga berdampak buruk pada citra layanan transportasi udara Indonesia.
Rencana Pembentukan Panja dan Penguatan Pengawasan
Komisi V DPR RI berencana mendorong pembentukan Panitia Kerja Pengawasan Pelayanan Angkutan Penerbangan untuk memperkuat fungsi pengawasan dan memastikan standar layanan terpenuhi.
Roberth menyampaikan bahwa "Ke depan kami akan usulkan pembentukan Panja Pengawasan terhadap pelayanan angkutan penerbangan, agar ada pengawasan yang lebih ketat dan masyarakat tidak terus-menerus dirugikan.", ia menjelaskan.
Ia meminta Angkasa Pura memaksimalkan pelayanan saat puncak libur Nataru dengan memperhatikan kenyamanan, keamanan, dan kelancaran arus penumpang.
Ia menegaskan bahwa "Fokus dulu memberikan pelayanan terbaik saat Nataru. Setelah itu, baru kita evaluasi dan tingkatkan lagi pengawasan di tahun 2026 dengan melakukan satu Panja pengawasan terhadap angkutan penerbangan.", ungkapnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








