
Pantau - Anggota Komisi VIII DPR RI Ina Ammania menegaskan pentingnya kesiapan embarkasi dan pemeriksaan kesehatan jemaah haji menjelang pelaksanaan ibadah haji tahun 2026. Penegasan ini disampaikan setelah Komisi VIII melakukan peninjauan ke sejumlah embarkasi untuk memastikan kesiapan teknis dan administrasi penerimaan jemaah.
Pemeriksaan Kesehatan Harus Serius dan Akurat
Ina menyatakan bahwa aspek kesehatan menjadi perhatian utama seiring kebijakan terbaru dari Pemerintah Arab Saudi.
"Jangan ada lagi tes kesehatan yang abal-abal atau hanya untuk memenuhi persyaratan administrasi. Pemeriksaan kesehatan harus benar-benar mencerminkan kondisi jemaah yang akan berangkat,” tegasnya dalam pertemuan Tim Kunjungan Kerja Komisi VIII DPR RI bersama Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau dan Wali Kota serta Kepala Otorita Batam, Kamis (13/11/2025).
Menurutnya, peraturan kesehatan dari Pemerintah Arab Saudi tidak perlu dikhawatirkan karena justru memberikan kemudahan bagi jemaah yang membutuhkan penanganan atau obat-obatan khusus selama ibadah.
"Peraturan kesehatan dari Arab Saudi bisa diterima dengan baik oleh pemerintah kita. Bahkan, aturan itu memudahkan jemaah yang membutuhkan penanganan atau obat-obatan khusus selama ibadah,” jelasnya.
Administrasi Jemaah dan Masa Tunggu Jadi Sorotan
Selain aspek kesehatan, Ina juga menyoroti kesiapan administrasi jemaah, termasuk pelunasan biaya perjalanan dan penyelesaian porsi keberangkatan.
"Kesiapan jemaah dalam pelunasan dan pendampingan harus dipersiapkan sejak dini agar pelaksanaannya berjalan baik,” ujarnya.
Ina menilai bahwa pelaksanaan haji tahun 2026 berpotensi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya karena pengelolaan haji kini sepenuhnya berada di bawah Kementerian Haji Arab Saudi yang bekerja sama dengan dua syarikah.
"Dengan sistem baru ini, diharapkan tidak ada lagi kasus jemaah yang terpisah dari rombongan atau keluarganya, seperti yang sempat terjadi tahun 2025,” ungkapnya.
Ia juga menyinggung perubahan masa tunggu keberangkatan haji yang kini disesuaikan dengan jumlah jemaah dan asal wilayah.
"Perlu ada sinergi antara Kementerian Agama dan Badan Pelaksana Haji agar perhitungan masa tunggu dan kuota jamaah sesuai dengan kondisi riil di lapangan,” tambahnya.
Ina Ammania berharap pelaksanaan ibadah haji 2026 berlangsung lebih tertib, sehat, dan memberikan pengalaman ibadah terbaik bagi jemaah asal Indonesia.
- Penulis :
- Aditya Yohan







