Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

WPD Energi Bangun PLTB 200 Megawatt di Banyuwangi, Dukung Transisi Energi Bersih Nasional

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

WPD Energi Bangun PLTB 200 Megawatt di Banyuwangi, Dukung Transisi Energi Bersih Nasional
Foto: Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menerima kunjungan dari perusahaan energi dari Jerman di Banyuwangi, Jawa Timur (sumber: Pemkab Banyuwangi)

Pantau - Perusahaan energi asal Jerman, WPD Energi, akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) berkapasitas 200 megawatt di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sebagai bagian dari program transisi energi bersih pemerintah Indonesia.

Pembangunan PLTB ini merupakan langkah strategis untuk mendukung kemandirian energi nasional dan pencapaian target emisi nol bersih.

PLTB dinilai sebagai pembangkit listrik ramah lingkungan karena tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca maupun polusi udara.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestandani, menyatakan bahwa proyek ini akan menjadi kontribusi signifikan Banyuwangi dalam mendukung pasokan energi bersih nasional.

"Proyek ini menjadi peluang penting bagi Banyuwangi untuk turut serta dalam pembangunan energi terbarukan yang berkelanjutan," ungkapnya.

Ipuk telah bertemu dengan perwakilan WPD Energi dan menerima paparan rencana pembangunan yang dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun 2028.

Proyek Strategis Jangka Panjang

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banyuwangi, Partana, menjelaskan bahwa proyek PLTB tersebut telah dirancang secara terstruktur sejak tahun 2024 hingga 2028.

"Pada tahun 2024–2025, fokus kegiatan adalah pada tahap persiapan, pengumpulan data angin, dan asesmen lokasi," ia mengungkapkan.

Lebih lanjut, Partana menyebutkan bahwa pada tahun 2026–2027, kegiatan proyek akan difokuskan pada pembangunan infrastruktur pembangkit listrik.

WPD Energi, yang telah berpengalaman puluhan tahun dalam pengembangan energi angin di Jerman, melihat Indonesia sebagai negara dengan potensi besar dalam energi terbarukan.

Perusahaan tersebut optimistis proyek ini dapat menjadi model pengembangan energi bayu di Asia Tenggara.

Penulis :
Arian Mesa