
Pantau - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menggodok kebijakan pembebasan pajak bagi atlet Indonesia yang meraih hadiah uang dari prestasi di luar negeri.
Kebijakan tersebut sedang dibahas bersama Kementerian Keuangan guna memberikan fasilitas yang mendukung kesejahteraan atlet nasional.
"Sedang kami bicarakan dengan Menteri Keuangan, sudah mulai digodok terkait bisa enggak negara memberikan fasilitas kepada atlet-atlet kita yang berprestasi di luar negeri mendapatkan hadiah dan membawa hasil hadiahnya pulang ke Indonesia (tanpa dikenai pajak)," ungkap Erick Thohir.
Hadiah Atlet Diharapkan Bebas Pajak Ganda
Erick menjelaskan bahwa atlet seperti Jonatan Christie dan Janice Tjen kerap menerima hadiah dalam bentuk uang dalam jumlah besar atas kemenangan mereka di luar negeri.
Menurutnya, hadiah tersebut seharusnya dapat dibawa pulang sepenuhnya ke Indonesia tanpa dikenai pajak tambahan.
Ia menekankan bahwa sebagian besar hadiah yang diterima para atlet sudah dipotong pajak oleh negara penyelenggara kompetisi.
"Jangan dobel tax, karena di negara tempat mereka juara sudah kena tax, di sini (Indonesia) jangan kena tax," ia mengungkapkan.
Selain itu, Erick juga menyinggung potensi atlet lain seperti Rizky Ridho yang bisa menerima penghargaan dalam ajang FIFA Puskas Award.
"Seperti juga (pesepak bola) Rizky Ridho kalau (di FIFA) Puskas Award ini dia berhasil mendapatkan penghargaan, atau pun jenis seperti uang, ya ini yang kami akan dorong (agar tidak dikenai pajak)," ujarnya.
Dorongan Pemerintah untuk Sejahterakan Atlet
Menpora menyatakan bahwa pembebasan pajak hadiah bagi atlet merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan masa depan atlet yang lebih baik.
Ia tidak ingin muncul anggapan bahwa menjadi atlet berprestasi tidak menjamin kesejahteraan.
Menurutnya, hal ini bisa menurunkan minat generasi muda dan kepercayaan orang tua dalam mendukung anak-anak mereka meniti karier sebagai atlet.
"Atlet itu masa depan, tinggal bagaimana kita memastikan pemerintah menjaga dan mendukung para atlet berkarir tanpa membelenggu dengan ikatan atau aturan yang justru sepertinya kita kontra produktif dengan hasil perjuangan mereka," tegasnya.
Erick berharap dengan kebijakan ini, para atlet dapat menikmati hasil jerih payah mereka secara optimal tanpa beban tambahan dari sisi perpajakan.
- Penulis :
- Shila Glorya








