
Pantau - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan bahwa sektor rumput laut dan garam menjadi dua komoditas utama yang paling diminati investor dalam kegiatan Investment and Business Matching yang digelar di Jakarta, sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ikan Nasional.
Rumput Laut Dominasi Minat Investor Asing
Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Machmud, mengungkapkan bahwa rumput laut mencatatkan minat tertinggi dari para investor, baik dalam maupun luar negeri.
"Terkait dengan minat investasi, yang paling banyak memang ke rumput laut (seaweed). Rumput laut, itu yang paling banyak," ujarnya.
Machmud menyebut bahwa rumput laut memiliki potensi luar biasa karena tidak hanya digunakan untuk pangan, tetapi juga berbagai produk non-pangan.
Indonesia sendiri memiliki hampir 1.000 jenis rumput laut yang tersebar di berbagai wilayah pesisir.
Salah satu negara yang tertarik berinvestasi di sektor ini adalah Belanda.
Dalam konteks hilirisasi, rumput laut dapat diolah menjadi beragam produk turunan, termasuk sedotan berbahan dasar rumput laut yang kini mulai menggantikan plastik sebagai bagian dari tren ramah lingkungan.
KKP juga telah menetapkan rumput laut sebagai komoditas unggulan (champion) dalam sektor kelautan dan perikanan.
Garam Nasional Jadi Incaran, Swasembada Ditargetkan 2027
Selain rumput laut, sektor garam juga menarik perhatian investor.
Pemerintah menargetkan swasembada garam nasional pada tahun 2027.
"Terkait garam kita menargetkan akan melakukan swasembada garam pada tahun 2027. Jadi ternyata dengan kebijakan seperti itu banyak investor yang berminat untuk bisa melakukan investasi di Indonesia," jelas Machmud.
Minat terhadap sektor ini dipengaruhi oleh kebijakan strategis pemerintah dalam mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat kapasitas produksi dalam negeri.
Direktur Rumput Laut Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Nono Hartanto, juga menyampaikan bahwa permintaan global terhadap rumput laut diperkirakan akan terus meningkat.
Permintaan dunia pada tahun 2029 diproyeksikan mencapai antara 40 hingga 43 juta ton.
Kategori makanan siap konsumsi menjadi penyumbang terbesar, mencakup lebih dari separuh total permintaan.
Selain itu, permintaan juga tumbuh signifikan untuk sektor pakan akuakultur dan berbagai aplikasi lainnya, memperkuat daya tarik investasi di sektor ini.
- Penulis :
- Aditya Yohan








