
Pantau - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol. Dedi Prasetyo menegaskan bahwa Patroli Dialogis Presisi merupakan strategi utama percepatan transformasi Polri untuk memperkuat pelayanan publik dan kehadiran polisi di tingkat akar rumput.
Komunikasi Dua Arah dan Pendekatan Humanis Jadi Kunci
Patroli Dialogis Presisi dirancang untuk menekankan komunikasi dua arah antara aparat kepolisian dan masyarakat, sebagai bentuk nyata kehadiran polisi yang terbuka dan responsif.
“Ini adalah wujud nyata kehadiran polisi tanpa sekat. Masyarakat harus merasakan bahwa polisi siap melindungi, melayani, dan mengayomi,” ungkap Dedi.
Dalam pelaksanaannya, patroli ini tidak hanya dilakukan di wilayah rawan, tetapi juga difokuskan untuk menyerap aspirasi warga, memberikan edukasi, serta menawarkan solusi atas persoalan sosial di lingkungan masyarakat.
Polri menerapkan pola park, walk, talk (PWT) sebagai metode utama dalam patroli ini.
Tahap park dilakukan dengan memarkir kendaraan di area publik sebagai simbol kehadiran polisi.
Tahap walk mengharuskan petugas berjalan kaki menyusuri lingkungan untuk melakukan observasi dan membangun pendekatan lebih personal.
Tahap talk dilakukan dengan menyapa warga, membuka ruang dialog, dan mendengarkan secara langsung keluhan atau masukan dari masyarakat.
Penguatan Community Policing dan Reformasi Layanan Publik
Patroli Dialogis Presisi juga merupakan bagian dari pendekatan community policing atau pemolisian masyarakat, yang menyasar seluruh lapisan warga untuk meningkatkan kesadaran bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI pada Selasa, 18 November 2025, Dedi menyampaikan bahwa Polri terus berkomitmen membenahi diri sebagai bagian dari reformasi kelembagaan.
“Kami berangkat dari pemikiran kami bahwa reformasi ini berjalan terus-menerus hingga hari ini sesuai arahan Kapolri, kita tidak boleh lelah untuk terus perbaiki diri,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa perbaikan kualitas layanan publik menjadi prioritas utama dalam upaya transformasi Polri.
“Kami sudah menyiapkan peta jalan peningkatan kualitas layanan dari tingkat Polsek hingga Mabes,” tegasnya.
Patroli Dialogis Presisi disebut sebagai instrumen penting untuk memastikan bahwa polisi hadir sebagai pemecah masalah (problem solver) di tengah masyarakat, bukan sekadar penegak hukum.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







