
Pantau - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus berupaya meningkatkan kemampuan numerasi anak Indonesia guna memperbesar skor Programme for International Student Assessment (PISA).
Dirjen GTKPG Kemendikdasmen Nunuk Suryani menjelaskan bahwa kunjungannya ke SDN Banyuagung 1 Surakarta bertujuan meninjau implementasi program prioritas, termasuk Gerakan Numerasi Nasional (GNN).
“Karena kita belajar dari yang sudah kita punya, 15 tahun kemampuan numerasi kita rendah dan itu tidak bisa bersaing dengan negara-negara tetangga. Olah karena itu dengan revolusi, transformasi pembelajaran matematika menjadi Matematika Gembira. Itu nanti diimplementasikan seluruh Indonesia”, ungkapnya.
GNN merupakan inisiatif kolaboratif dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kemampuan numerasi sehingga pelajaran matematika tidak lagi menjadi momok bagi siswa maupun masyarakat.
Pendekatan pembelajaran dilakukan dengan menghilangkan ketakutan terhadap matematika melalui metode belajar yang mendorong penerapan konsep matematika dalam kehidupan nyata.
Pelatihan bimbingan teknis diberikan untuk meningkatkan kompetensi guru melalui pendekatan Matematika Gembira dengan konsep gali dan eksplorasi, muat konten, buat aktivitas, ikuti pemikiran siswa, serta rasakan dan akhiri dengan apresiasi.
Implementasi pendekatan tersebut saat ini diperluas ke seluruh sekolah di Indonesia.
“Dengan numerasi meningkat, maka kesenjangan yang sekarang ada itu bisa kita atasi. Itu butuh usaha dan butuh waktu. Ini yang sedang kita kerjakan. Harapannya nanti ketika kita mengikuti skor PISA berikutnya, sehingga setiap 2 tahun kita sudah bisa melompat dengan adanya banyak hal yang kita lakukan seperti saat ini”, ia mengungkapkan.
Berdasarkan data Kemendikdasmen, pelatihan Matematika Gembira telah diikuti oleh 3.034 peserta yang terdiri atas guru dan tenaga pendidik.
Hasil rapor pendidikan 2022–2024 menunjukkan adanya peningkatan signifikan di sekolah dasar.
Meskipun terjadi peningkatan, skor numerasi secara nasional masih berada dalam kategori sedang dengan rata-rata 40 persen di semua jenjang.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








