Pantau - Konferensi Perubahan Iklim ke-30 Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP30) resmi ditutup pada Jumat, 21 November 2025 waktu setempat di Belém, Brasil, meskipun sejumlah negosiasi penting masih berlangsung.
Penutupan ini dilakukan demi menjaga ketepatan jadwal acara, walau proses diplomasi dan penyempurnaan dokumen tetap berjalan untuk beberapa isu utama yang belum mencapai kesepakatan penuh.
Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Indonesia, Ary Sudijanto, mengungkapkan, "Untuk tetap menjaga bahwa jadwal penutupan itu bisa dilakukan pada hari ini 21 November, Presidensi Brasil sudah melakukan upaya yang mereka sebut sebagai strategi diplomasi."
Isu Gender Jadi Perdebatan, Indonesia Ajukan Catatan Khusus
Presidensi Brasil melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan negara-negara peserta, termasuk Indonesia, untuk menjembatani perbedaan pandangan terkait sejumlah teks keputusan.
Salah satu topik yang menjadi perhatian adalah isu gender, yang memicu perbedaan persepsi antara delegasi Indonesia dan pihak negosiator COP30.
"Kita sudah bertemu dengan tim presidensi, kita menyampaikan konsep kita. Alhamdulillah, pihak Presidensi Brasil mencoba untuk mengakomodasi beberapa masukan dari Indonesia. Walaupun tidak semua (masukan) bisa diterima, sehingga kita tetap pada hari ini menyampaikan catatan untuk menjadi pertimbangan bagi Presidensi Brasil," ujar Ary.
Sebagian Agenda Sudah Disepakati, Sisanya Masih Dibahas
Sejumlah agenda dalam COP30 telah berhasil disepakati dan menghasilkan keputusan formal yang dituangkan dalam teks keputusan (decision text).
"Ada beberapa yang sudah conclude, ada yang sudah diketok palu, jadi sudah ada teks decision yang sudah bersih (sepakat), sehingga kemudian diputuskan dalam forum pengambilan keputusan," jelas Ary.
Namun demikian, beberapa topik lain masih berada dalam tahap perundingan lanjutan.
"Juga ada beberapa yang terus dibangun. Jadi ada yang sifatnya conclude, tetapi draft text-nya belum bersih (belum sepakat), masih ada beberapa bracket yang kemudian diangkat pembahasannya dari sebelumnya di Subsidiary Body ke proses pengambilan keputusan, baik itu di CMP (Protokol Kyoto), CNA (Paris Agreement), maupun COP," lanjutnya.
Negosiasi selama COP30 berlangsung dalam dua tahap.
Pada minggu pertama, perundingan masih berlangsung di tingkat teknis dalam forum Subsidiary Body.
Memasuki minggu kedua, negosiasi berlangsung lebih intens karena sudah memasuki tahap akhir pengambilan keputusan.
"Kalau di minggu pertama itu masih diproses Subsidiary Body jadi hanya proses negosiasi tingkat teknis. Pada saat sekarang di minggu kedua, sudah pada tahapan pengambilan keputusan, hari ini rapat sampai jam 12 (malam), sampai jam 1 pagi," ungkap Ary.
Meskipun acara resmi ditutup, berbagai pertemuan dan negosiasi informal tetap berlangsung demi merampungkan kesepakatan akhir yang komprehensif.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
