Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Lantik 580 Pejabat, Khofifah Tegaskan Komitmen Pengabdian dan Adaptasi Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Lantik 580 Pejabat, Khofifah Tegaskan Komitmen Pengabdian dan Adaptasi Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara
Foto: (Sumber : Pelantikan pejabat baru di lingkungan Pemprov Jatim. ANTARA/HO-Biro Adpim Pemprov Jatim..)

Pantau - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, resmi melantik 580 pejabat administrator dan pengawas di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, dan meminta seluruh pejabat yang dilantik untuk segera memberikan pengabdian terbaik di unit kerja masing-masing.

"Maksimalkan seluruh energi untuk menjalankan tugas dan pengabdiannya terbaik," ungkap Khofifah dalam sambutannya pada pelantikan tersebut.

Antisipasi Kekosongan Jabatan dan Perkuat Filosofi “JATIM BISA”

Pelantikan ini terdiri atas 246 pejabat administrator dan 334 pejabat pengawas, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 800.1.3.3/13954/204/2025.

Prosesi pelantikan dilakukan dalam tiga sesi, yakni sesi pertama untuk 194 pejabat, sesi kedua untuk 174 pejabat, dan sesi ketiga untuk 212 pejabat.

Khofifah menjelaskan bahwa pelantikan ini penting karena sebanyak 2.836 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jatim akan pensiun pada tahun 2025.

Banyak posisi strategis yang harus segera diisi agar roda pemerintahan tetap berjalan efektif.

Ia mengingatkan para pejabat untuk bekerja secara dinamis, terukur, cepat, dan profesional serta mengimplementasikan filosofi kerja "JATIM BISA", yang berarti Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif.

Menurut Khofifah, semangat tersebut menjadi pondasi penting agar Jawa Timur dapat terus menjadi aktor utama dalam pembentukan arah kemajuan bangsa.

Jawa Timur disebut sebagai "Gerbang Baru Nusantara" yang harus mampu beradaptasi cepat terhadap dinamika regional, nasional, dan global.

Visi Lingkungan, Kolaborasi, dan Ketahanan Fiskal

Sebagai bentuk adaptasi terhadap tantangan global, Khofifah menyebutkan program penanaman mangrove yang telah dilakukan sebagai upaya menjaga lingkungan hidup dan menurunkan emisi karbon.

Ia juga menyinggung peluang kerja sama dalam bidang carbon trading menuju net zero emission, yang ia pelajari saat mengikuti program RISING Fellowship di Singapura.

"Kami juga berharap Jawa Timur ke depan akan mampu mengembangkan carbon trading sebagai upaya mencapai net zero emission," jelasnya.

Khofifah mengajak seluruh pejabat untuk terus menjaga visi besar Jatim sebagai penghubung wilayah barat dan timur Indonesia.

Ia mencontohkan bentuk sinergi nyata yang sudah dilakukan seperti misi dagang dan penandatanganan nota kesepahaman antarorganisasi perangkat daerah.

"Saya ingin saudara sama membangun prestasi itu ketika kita sedang berbicara Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara maka hati kita sudah terbuka menerima dan mendorong kemajuan bagi Indonesia Bagian Timur," tegasnya.

Ia juga mengingatkan agar produktivitas kerja tetap dijaga di tengah kondisi fiskal Provinsi Jawa Timur yang mengalami pengurangan anggaran sekitar Rp7 triliun.

Meskipun anggaran menurun, Khofifah menegaskan bahwa program-program prioritas harus tetap berjalan tanpa mengurangi kualitas maupun kuantitas pelayanan publik.

Salah satu bentuk fasilitasi yang dinilai penting adalah misi dagang, yang mempertemukan pembeli dan penjual secara langsung.

"Kita tidak mampu kalau harus memberikan modal, tidak mampu menggelar training manajerial skill bagi semua, tapi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan fasilitasi," ujarnya.

Penulis :
Ahmad Yusuf