Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Utusan Presiden Apresiasi Pesantren Zawiyah Garut Terapkan Kurikulum Ketahanan Pangan Sesuai Visi Swasembada Nasional

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Utusan Presiden Apresiasi Pesantren Zawiyah Garut Terapkan Kurikulum Ketahanan Pangan Sesuai Visi Swasembada Nasional
Foto: Utusan Presiden Apresiasi Pesantren Zawiyah Garut Terapkan Kurikulum Ketahanan Pangan Sesuai Visi Swasembada Nasional

Pantau - Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhammad Mardiono, memberikan apresiasi terhadap Pondok Pesantren Zawiyah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang telah menerapkan kurikulum pendidikan berbasis ketahanan pangan sesuai dengan program unggulan Presiden Prabowo Subianto.

"Di sini sudah tumbuh tentang bagaimana kurikulum di sekolah menengah yang mengambil kurikulum ketahanan pangan," ungkap Mardiono saat mengunjungi pesantren tersebut, Jumat malam, 21 November 2025, dalam rangka menghadiri pengajian rutin di Kecamatan Samarang.

Kurikulum Ketahanan Pangan Selaras dengan Asta Cita Presiden

Pesantren Zawiyah dinilai telah memadukan pendidikan agama dan kejuruan dengan kurikulum yang mencakup pengolahan dan produksi pangan.

Mardiono menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan ketahanan pangan sebagai prioritas nasional.

"Sebagaimana kita tahu, Asta Cita Presiden Prabowo Subianto persoalan ketahanan pangan ini adalah menjadi skala prioritas dalam rangka untuk mewujudkan pertama swasembada pangan, yang kedua juga untuk menyongsong Indonesia menuju tahun emas, Indonesia emas di tahun 2045," ujarnya.

Ia menambahkan, pendidikan ketahanan pangan di lingkungan pesantren harus disinergikan dengan kementerian terkait agar bisa berjalan lebih optimal.

Model pendidikan semacam ini dinilai sangat relevan untuk mencerdaskan bangsa dan memastikan ketersediaan pangan nasional.

"Kita bisa mencerdaskan bangsa, kalau pangannya kita bisa tersedia secara menyeluruh. Jadi, dari berbagai substansi program itu tidak akan terlepas dari persoalan-persoalan ketahanan pangan," tegasnya.

Harapan Jadi Proyek Percontohan Nasional

Mardiono menyebut bahwa Pesantren Zawiyah dapat menjadi proyek percontohan bagi lembaga pendidikan lainnya, terutama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia.

Dengan pendekatan pendidikan berbasis ketahanan pangan, ia berharap Indonesia mampu mandiri dalam produksi pangan dan tidak lagi bergantung pada impor.

"Kita tahun ini sudah tidak impor lagi, jadi sesuai yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto lima tahun ini kita harus mencapai swasembada pangan, satu tahun ini kita sudah tidak impor, mudah-mudahan nanti tahun depan dan seterusnya itu juga tidak impor lagi," pungkasnya.

Penulis :
Aditya Yohan