
Pantau - Kementerian Pertanian menargetkan produksi beras nasional mencapai 34,77 juta ton pada tahun 2026 sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional.
Target tersebut disampaikan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta pada Senin, 24 November 2025.
"Pada tahun 2026 Kementerian Pertanian menargetkan produksi komoditas utama beras mencapai 34,77 juta ton," ungkapnya di hadapan anggota dewan.
Target Produksi Komoditas Strategis
Selain beras, Kementerian Pertanian juga menetapkan target produksi sejumlah komoditas pertanian strategis lainnya pada 2026.
Target tersebut meliputi jagung sebesar 18 juta ton, aneka cabai sebanyak 3,08 juta ton, bawang merah 2 juta ton, dan tebu sebesar 39,5 juta ton atau setara dengan 2,8 juta ton gula.
Untuk komoditas perkebunan dan peternakan, ditargetkan produksi kopi sebesar 786 ribu ton, kakao 633 ribu ton, kelapa 2,89 juta ton, daging sapi dan kerbau 514 ribu ton, serta daging ayam sebanyak 4,34 juta ton.
Kementerian Pertanian juga mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp40,15 triliun untuk tahun anggaran 2026.
Anggaran tersebut terbagi ke dalam beberapa program, yaitu program ketersediaan akses pangan berkualitas sebesar Rp23,81 triliun, program daya saing industri sebesar Rp6,62 triliun, pendidikan dan pelatihan Rp747 miliar, serta dukungan manajemen sebesar Rp8,96 triliun.
Kementerian telah menyerahkan seluruh rencana anggaran tersebut kepada Kementerian Keuangan dan saat ini menunggu penetapan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) serta Peraturan Presiden (Perpres) rincian APBN 2026.
Fokus pada Kemandirian dan Produktivitas
Rencana kerja dan anggaran tahun 2026 disusun untuk mendukung tema nasional tentang kedaulatan pangan, energi, serta ekonomi produktif dan inklusif.
Fokus utama Kementan mencakup peningkatan produksi padi, jagung, dan komoditas strategis lainnya, pencetakan sawah baru, optimalisasi lahan, penguatan sistem irigasi, serta rehabilitasi kawasan konservasi secara terukur.
Landasan peningkatan produktivitas pertanian dilakukan melalui penguatan penyiapan benih unggul, penyediaan alat dan mesin pertanian, pupuk bersubsidi, program penyuluhan, dan regenerasi petani.
Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional pada Januari–Desember 2025 diproyeksikan mencapai 34,77 juta ton.
"Jadi ada kenaikan 2,7 juta ton dari target yang diberikan (di 2025)," ia mengungkapkan.
Target awal pada 2025 adalah 32 juta ton, sehingga terjadi peningkatan sebesar 13,54 persen atau 2,7 juta ton dibandingkan proyeksi sebelumnya.
Peningkatan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan beras nasional dan menjaga kestabilan harga di seluruh wilayah.
Amran juga menyebutkan bahwa stok beras nasional pernah mencapai 4,2 juta ton, melebihi proyeksi awal yang ditetapkan pemerintah pusat.
Prediksi dari United States Department of Agriculture (USDA) memperkirakan produksi beras Indonesia pada musim tanam 2024–2025 mencapai 34,6 juta ton.
Sementara itu, Food and Agriculture Organization (FAO) memperkirakan angka produksi beras nasional pada 2025 dapat menembus 35,6 juta ton.
Prediksi ini dinilai memperkuat keyakinan pemerintah bahwa swasembada beras nasional akan semakin kuat dan berkelanjutan di masa mendatang.
- Penulis :
- Arian Mesa






