
Pantau - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) secara resmi mengukuhkan lima Profesor Riset baru dalam Sidang Terbuka Majelis Pengukuhan Profesor Riset yang digelar di Jakarta, Selasa, 25 November 2025.
Kelima profesor riset tersebut berasal dari berbagai bidang kepakaran yang strategis untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Lima Profesor Riset dari Berbagai Bidang Kepakaran
Kelima peneliti yang dikukuhkan adalah Ika Kartika di bidang kepakaran logam dan paduan, Murni Handayani di bidang nanomaterial fungsional, Maria Holly Herawati di bidang penyakit menular, Fitrah Ernawati di bidang makanan dan zat gizi mikro, serta Muji Susantoro di bidang aplikasi penginderaan jauh untuk eksplorasi energi dan sumber daya mineral.
Pengukuhan ini menegaskan kontribusi signifikan para peneliti tersebut dalam mendorong kemajuan riset nasional.
Gelar Bukan Akhir, tapi Tanggung Jawab Baru
Kepala BRIN Arif Satria dalam pidatonya menyampaikan bahwa gelar profesor riset bukanlah akhir dari perjalanan seorang peneliti, melainkan awal dari tugas yang lebih besar.
"Harapan saya tetap menjadi pembelajar yang tangguh. Meskipun sudah profesor, meskipun sudah sampai pada puncak tertinggi gelar, yang bisa membuat kita survive bukan gelar tersebut. Yang bisa membuat kita survive adalah mentalitas kita sebagai seorang pembelajar," ungkapnya.
Arif menekankan pentingnya sikap rendah hati dan kesiapan untuk terus belajar di tengah perubahan zaman yang sangat cepat.
"Makanya saya harapkan pola riset-pola riset ini tetap humble, tetap rendah hati, dan tetap sebagai pembelajar sejati," ia mengungkapkan.
Ia menambahkan bahwa pembelajaran sepanjang hayat dan kemampuan beradaptasi adalah kunci agar Indonesia bisa menjadi pengendali dan pemimpin perubahan global.
Arif juga menegaskan bahwa gelar profesor riset datang dengan tanggung jawab untuk meningkatkan produktivitas, menghasilkan karya ilmiah unggul, dan menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi bangsa.
"Profesor riset ini bukan akhir dari karir, tapi ini justru menjadi penanda adanya tugas-tugas baru untuk memberikan riset yang lebih canggih lagi untuk menjawab solusi atas berbagai persoalan yang ada di Indonesia ini," katanya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







