
Pantau - Kepala Dinas Penerangan TNI AD Kolonel Infanteri Donny Pramono menyatakan bahwa kehadiran prajurit TNI di kawasan industri strategis negara bertujuan mencegah aksi sabotase dari pihak lain.
"Untuk bentuk pengamanan, secara umum TNI melaksanakan fungsi perlindungan objek vital, pencegahan sabotase, serta penanganan potensi ancaman terhadap kepentingan nasional," kata Donny.
Pencegahan sabotase dilakukan agar industri strategis milik negara dapat beroperasi optimal dan memberikan hasil maksimal bagi kepentingan rakyat.
Donny menjelaskan bahwa langkah tersebut sejalan dengan arahan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin agar semua aset vital negara digunakan demi kepentingan masyarakat.
Hingga kini, TNI AD belum menerima instruksi lebih rinci terkait pola pengamanan yang akan diterapkan.
TNI juga belum memastikan satuan mana yang bakal dikerahkan untuk menjaga industri strategis milik negara.
"Apakah nantinya dilakukan oleh satuan wilayah, satgas tertentu, atau unsur lainnya, seluruhnya akan ditentukan melalui kebijakan terpusat oleh Mabes TNI," jelas Donny.
Sebelumnya, Menhan Sjafrie memastikan TNI turut menjaga industri strategis nasional, termasuk kilang minyak Pertamina.
"Semata-mata untuk menjaga keutuhan wilayah dan pengamanan serta menyelamatkan kepentingan nasional, serta menjaga industri strategis yang mempunyai kaitan dengan kedaulatan negara. Sebagai contoh, kilang dan terminal Pertamina, ini juga bagian yang tidak terpisahkan daripada gelar kekuatan kita," ujar Sjafrie.
Sjafrie menegaskan bahwa penjagaan instalasi strategis dilakukan agar aset industri pemerintah tetap aman dan berfungsi baik.
Menurut Sjafrie, TNI berhak menjaga instalasi strategis karena memiliki dasar hukum yang jelas.
"Tugas-tugas pengamanan instalasi strategis, khususnya yang dimiliki oleh Pertamina, ini juga bagian dari operasi militer selain perang dan ada di dalam revisi Undang-Undang TNI yang 14 pasal itu," tegasnya.
Pengamanan industri strategis juga menjadi bagian dari tugas Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) yang sedang dibangun di seluruh wilayah Indonesia.
Saat ini lebih dari 100 BTP telah terbangun dan pemerintah menargetkan penambahan 150 BTP per tahun.
Sjafrie meyakini bahwa dengan penjagaan tersebut, industri strategis seperti Pertamina dapat bekerja maksimal dan memberikan manfaat besar bagi kemakmuran masyarakat serta kedaulatan negara.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







