Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Dirut PLN: Energi Terjangkau Jadi Kunci Investasi Baru dan Percepat Transisi Energi Nasional

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Dirut PLN: Energi Terjangkau Jadi Kunci Investasi Baru dan Percepat Transisi Energi Nasional
Foto: (Sumber : Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo memberikan sambutan dalam acara Kompas100 CEO Forum, di Indonesia Convention Center (ICE) BSD, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (26/11/2025). ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira))

Pantau - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa energi yang terjangkau mampu membuka peluang investasi baru di Indonesia.

Energi Terjangkau Dorong Investasi dan Lapangan Kerja

Darmawan menjelaskan bahwa keterjangkauan energi menjadi faktor penting bagi iklim investasi nasional, dan ia menyampaikan, "Dengan adanya affordable energy ini akan ada investasi baru, dan dari investasi baru ini akan menciptakan lapangan kerja."

Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pembukaan dan penyerapan tenaga kerja, serta keberlanjutan lingkungan bagi perkembangan Indonesia.

PLN membutuhkan investasi sekitar Rp3.000 triliun untuk menjalankan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2025–2034 sebagai landasan percepatan transisi energi dan kemandirian pasokan listrik nasional.

RUPTL 2025–2034 menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 gigawatt dengan 76 persen berbasis energi baru terbarukan.

Implementasi rencana ini diproyeksikan menciptakan banyak lapangan kerja, memperkuat ketahanan energi, menurunkan emisi gas rumah kaca, serta menggeser penggunaan energi impor menuju energi domestik.

Pembangunan Infrastruktur Listrik dan Ekosistem Investasi

Pengembangan sistem ketenagalistrikan membutuhkan pembangunan 48.000 kilometer jaringan transmisi serta 109.000 MegaVolt-Ampere gardu induk dengan total kebutuhan investasi mencapai Rp3.000 triliun dalam sepuluh tahun.

Darmawan menegaskan perlunya ekosistem yang kondusif bagi investasi dan kolaborasi, dan ia menyampaikan, "Untuk itu kita perlu membangun suatu ekosistem yang kondusif untuk berinvestasi dan ekosistem yang kondusif untuk berkolaborasi."

Ia menambahkan pentingnya sinergi para pemangku kepentingan dalam menghadapi tantangan energi dan ekonomi berkelanjutan, mulai dari strategi, inovasi, hingga kompetensi sumber daya manusia.

Darmawan juga menegaskan dukungan pemerintah dalam menciptakan iklim yang produktif bagi seluruh pihak, dan ia menyatakan, "Dan dalam hal ini juga dari pemerintah siap mendukung membangun ekosistem bagi semua untuk kita agar semuanya bisa lebih produktif dan bisa bekerja bersama-sama."

Penulis :
Ahmad Yusuf