Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

135 KK Mengungsi Akibat Banjir Bandang di Malalak Agam, Dua Warga Masih Hilang

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

135 KK Mengungsi Akibat Banjir Bandang di Malalak Agam, Dua Warga Masih Hilang
Foto: (Sumber : BPBD Agam memasang tenda pengungsian bagi korban banjir bandang di Malalak Timur, Kecamatan Malalak. ANTARA/HO-BPBD Agam..)

Pantau - Sebanyak 135 kepala keluarga (KK) warga Nagari Malalak Timur, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terpaksa mengungsi setelah banjir bandang menerjang wilayah tersebut pada Rabu (26/11) sore.

Warga Bertahan di Masjid dan Sekolah, Tenda Darurat Didirikan Dini Hari

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Abdul Ghafur, menyatakan bahwa jumlah pengungsi ini bersifat sementara dan masih bisa bertambah seiring proses pendataan yang berlangsung.

"Jumlah ini berdasarkan pengungsi yang sudah terdata hingga saat ini di empat titik pengungsian," ungkapnya.

Keempat titik tersebut meliputi Masjid Nurul Falah Limo Badak, Masjid Nurul Sa'adah Jorong Saskand, Masjid Nurul Iman Jorong Bukik Malanca, dan SDN 01 Campago.

Untuk menambah kapasitas, BPBD Agam telah mendirikan tenda pengungsian darurat di Jalan Raya Penghubung Bukittinggi–Padang, sekitar satu kilometer dari simpang kantor camat.

Tenda darurat dari BPBD selesai dipasang pada Kamis (27/11) sekitar pukul 02.00 WIB, disusul pemasangan tenda milik Brimob yang tiba dan berdiri pada pukul 01.30 WIB.

Hingga Kamis pagi, para pengungsi masih bertahan di lokasi awal akibat hujan yang terus mengguyur daerah tersebut.

Puluhan rumah diperkirakan terdampak banjir bandang, dan kerusakan terjadi di sejumlah wilayah pemukiman warga.

Pencarian Korban Hilang Terkendala Akses dan Cuaca

Tim Basarnas Kota Padang bersama pemerintah nagari telah berada di lokasi untuk melakukan pencarian terhadap dua warga yang dilaporkan hilang akibat banjir bandang.

Pencarian dijadwalkan dilakukan pada Kamis pagi, namun akses komunikasi di lapangan cukup sulit karena jaringan internet terputus.

Abdul Ghafur mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan saat berada di daerah rawan bencana, terutama saat hujan masih terus turun.

Ia juga meminta warga agar segera mengungsi jika melihat tanda-tanda potensi bencana seperti banjir atau longsor.

"Saat ini tanah masih labil dan berisiko terjadinya longsor susulan," ujarnya.

Masyarakat juga diimbau untuk menjauhi daerah aliran sungai yang berpotensi menjadi jalur banjir bandang susulan.

Penulis :
Ahmad Yusuf