Pantau - Gubernur Aceh Muzakir Manaf menegaskan bahwa pembukaan akses jalur darat yang terdampak banjir menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana di provinsi tersebut.
Hal ini disampaikannya saat memimpin Apel Tim Recovery Bencana di Lanud Sultan Iskandar Muda pada Sabtu.
Muzakir menekankan bahwa langkah ini sangat penting untuk mempercepat pengiriman logistik ke desa-desa yang terisolasi akibat banjir dan longsor yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh.
Akses Jalan dan Logistik Jadi Fokus Utama
"Penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh harus dilakukan secara cepat, terukur, dan tanpa jeda," ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa seluruh personel yang bertugas harus memahami perannya, termasuk membuka akses jalan dan mempercepat pengantaran logistik ke wilayah terdampak.
Menurutnya, semakin cepat logistik sampai, semakin cepat pula bantuan dan penanganan dapat dilakukan kepada masyarakat.
Beberapa wilayah disebut masih dalam kondisi kritis, dengan beberapa gampong belum dapat dijangkau karena masih terendam banjir.
Keselamatan Personel Tetap Diutamakan
Gubernur juga mengingatkan bahwa keselamatan personel di lapangan adalah hal yang tidak boleh diabaikan mengingat banyaknya titik rawan longsor dan potensi banjir susulan.
"Kita punya tanggung jawab moral kepada rakyat, tetapi keselamatan personel juga prioritas," ia mengungkapkan.
Dalam apel tersebut, Muzakir menggambarkan kondisi Aceh saat ini seolah-olah seperti mengalami tsunami kedua.
"Aceh seakan mengalami tsunami kedua. Tugas kita adalah melayani mereka yang terdampak. Tidak boleh ada jeda kemanusiaan di lapangan," tegasnya.
Dihadiri Pimpinan Lembaga Strategis
Apel Tim Recovery Bencana juga turut dihadiri oleh sejumlah pimpinan lembaga strategis seperti Dirut PT PLN Persero Darmawan Prasodjo, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Joko Hadi Susilo, dan Kapolda Aceh Irjen Pol Marzuki Alibasyah.
Mereka ikut mendukung koordinasi lintas sektor dalam percepatan penanganan dampak banjir dan longsor di Aceh.
- Penulis :
- Arian Mesa
