Pantau - Pegadaian menegaskan komitmennya tidak hanya sebagai penyedia layanan keuangan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang aktif menjaga kelestarian lingkungan, khususnya ekosistem laut.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Departemen Business Support Pegadaian Kantor Wilayah VIII Jakarta 1, Indra Arifianto, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (30/11/2025).
“Pegadaian berkomitmen menjadi agen perubahan yang tidak hanya memberikan layanan keuangan kepada masyarakat, tetapi juga aktif menjaga kelestarian alam,” ungkapnya.
Indra mengajak masyarakat untuk berkolaborasi dalam menjaga kelestarian laut sebagai habitat penting bagi ekosistem dan kehidupan masyarakat pesisir.
Fokus pada Keberlanjutan Laut dan Edukasi Lingkungan
Dalam rangka memperingati World Habitat Day 2025 yang diselenggarakan di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu pada Sabtu (22/11), Pegadaian menekankan fokus pada keberlanjutan laut dan pelestarian habitat pesisir.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan laut Indonesia tetap menjadi habitat yang sehat, produktif, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ia menegaskan.
Kegiatan ini mengangkat tema "Hijaukan Lingkungan MengEmaskan Masa Depan bersama Pegadaian", yang sekaligus menjadi implementasi prinsip Environmental, Sustainability, and Governance (ESG) Pegadaian di bidang lingkungan.
Indra menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara maritim memiliki kekayaan laut luar biasa, namun menghadapi tantangan serius seperti pencemaran sampah plastik, abrasi pesisir, penurunan kualitas air laut, serta kerusakan ekosistem mangrove dan terumbu karang.
Ia berharap semakin banyak pihak terlibat dalam penyelamatan lingkungan melalui tindakan sederhana seperti mengurangi sampah plastik, memanfaatkan barang daur ulang, dan menjaga kebersihan pantai.
Aksi Nyata Pegadaian: Tanam Mangrove hingga Lepas Tukik
Dalam kegiatan World Habitat Day Laut ini, Pegadaian melaksanakan sejumlah aksi nyata untuk mendukung pelestarian ekosistem pesisir.
Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain penanaman 1.000 bibit mangrove sebagai langkah pemulihan habitat pesisir dan penguatan benteng alami pantai, transplantasi terumbu karang, serta pelepasan tukik (anak penyu) ke laut.
“Kegiatan ini juga menjadi bentuk kontribusi Pegadaian terhadap dukungan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), khususnya penanganan perubahan iklim, ekosistem laut, dan ekosistem darat,” ujarnya.
- Penulis :
- Gerry Eka
