
Pantau - Sejumlah berita humaniora pada hari Minggu menarik perhatian pembaca, terutama terkait perkembangan banjir di Sumatera dan desakan penetapan darurat bencana nasional.
Perkembangan Pengungsian dan Dampak Banjir
Berita-berita tersebut dirangkum kembali sebagai informasi pagi ini.
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat mencatat 4.292 jiwa atau 1.198 kepala keluarga masih mengungsi akibat bencana.
“Berdasarkan data sementara hingga Minggu siang pengungsi itu khawatir banjir susulan, rumah yang rusak akibat banjir dan longsor juga menunggu cuaca kembali normal,” ungkap Kepala BPBD Pasaman Barat Jhon Edwar.
Terdapat 27 desa di Nagan Raya, Aceh, yang terdampak banjir bandang dan luapan air sejak Rabu 26 November.
“Dampak bencana alam yang terjadi saat ini sangat parah, banyak menimbulkan kerusakan,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Nagan Raya Irfanda Rinaldi.
Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana di Aceh bertambah menjadi 96 orang berdasarkan laporan Pos Komando Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh pada Minggu pukul 16.14 WIB.
“Data yang masuk saat ini jumlah bertambah karena jalur informasi mulai terhubung. Kita berharap jumlah korban jiwa tidak terus bertambah,” ungkap Ketua Posko Komando Tanggap Darurat M Nasir.
Bantuan Internasional dan Desakan Status Darurat Nasional
Bantuan medis berskala besar dari Malaysia telah tiba di Aceh melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar.
Bantuan tersebut tiba pada Sabtu 29 November pukul 19.00 WIB berdasarkan informasi dari Posko Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Aceh.
Anggota Komisi VIII DPR RI Dini Rahmania mendesak pemerintah segera menetapkan status bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat sebagai darurat bencana nasional.
“Empati saja tidak cukup, pemerintah pusat harus segera bertindak dengan kewenangan tertinggi, yakni menetapkan status bencana nasional,” ujarnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan





