
Pantau - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djamari Chaniago serta Kepala Badan Intelijen Negara Muhammad Herindra resmi diangkat sebagai warga kehormatan oleh Majelis Rakyat Papua Pegunungan dalam sebuah seremoni adat di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Selasa (2/12/2025).
Pengangkatan Warga Kehormatan Ditandai Simbol Adat
Penetapan warga kehormatan tersebut ditandai dengan pemakaian topi kebesaran dan simbol masyarakat adat Papua Pegunungan kepada kedua pejabat tinggi negara tersebut.
Seremoni dilakukan saat kunjungan kerja Menko Polkam dan Kepala BIN dalam rangka menghadiri acara Gerbang Natal 2025 bersama masyarakat Papua Pegunungan.
Ketua Majelis Rakyat Papua Pegunungan, Agus Nikilik Hubi, menyatakan bahwa penetapan ini merupakan awal dari hubungan yang harmonis antara pemerintah pusat dengan wilayah Papua Pegunungan sebagai daerah otonomi baru.
"Tujuan kami bagaimana kedua figur tersebut dapat membantu mengomunikasikan segala sesuatu yang menjadi harapan dan kebutuhan pemerintah dan masyarakat di Papua Pegunungan dengan Jakarta sehingga dapat direspons dengan cepat dan percepatan pembangunan dapat segera terwujud di sini," ungkapnya.
Komitmen Percepatan Pembangunan Papua Pegunungan
Menko Polkam Djamari Chaniago menyampaikan kebanggaannya atas gelar warga kehormatan yang diberikan masyarakat adat Papua Pegunungan.
"Saya sangat bangga diangkat sebagai warga (kehormatan) Papua Pegunungan. Saya tahu setelah diangkat seperti ini maka memiliki kewajiban untuk melakukan langkah-langkah percepatan di Papua Pegunungan," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa percepatan pembangunan akan dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah pusat dan kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten.
"Saya siap menjadi warga (kehormatan) Papua Pegunungan dan saya siap memikirkan bersama-sama langkah percepatan pembangunan yang harus dilakukan untuk membawa daerah ini berkembang dan maju lebih baik lagi," tegasnya.
Dalam sambutannya, Djamari juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto kepada masyarakat Papua Pegunungan.
"Beliau belum sempat datang ke sini, tetapi Bapak Presiden menyampaikan salam rindu bagi masyarakat Papua Pegunungan. Mudah-mudahan suatu saat beliau dapat datang ke sini dan saya akan mendampingi beliau karena saya telah menjadi warga kehormatan Papua Pegunungan," katanya.
Djamari menekankan bahwa pembangunan hanya bisa dilakukan apabila wilayah dalam keadaan aman dan damai.
"Membangun suatu bangsa atau suatu masyarakat tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah daerah, tetapi harus dilakukan oleh kita semua (pemerintah pusat). Pembangunan dapat dilakukan di Papua Pegunungan ketika daerah ini aman, damai," ia mengungkapkan.
Ia pun mengajak seluruh komponen masyarakat di delapan kabupaten Papua Pegunungan untuk menjaga keamanan dan stabilitas agar proses pembangunan berjalan lancar.
- Penulis :
- Shila Glorya








