
Pantau - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan dukungan penuh terhadap Program Magang Nasional yang menjadi kebijakan prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat sumber daya manusia (SDM) industri dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan bahwa program magang memiliki nilai strategis dalam mempercepat penyiapan tenaga kerja muda sebelum masuk ke dunia industri.
"Melalui magang, lulusan pendidikan tinggi memperoleh keterampilan yang relevan dengan kebutuhan riil industri, sekaligus memahami ekosistem kerja modern yang menuntut disiplin, produktivitas, dan kemampuan inovasi," ungkapnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan, terutama dari pelaku industri, demi efektivitas pelaksanaan program tersebut.
"Partisipasi industri akan memberikan dampak signifikan terhadap ketersediaan tenaga kerja terampil dan efisiensi proses rekrutmen, sekaligus mendukung peningkatan daya saing industri manufaktur nasional," ia mengungkapkan.
Kolaborasi Nasional untuk Wujudkan Transformasi SDM
Program magang ini ditargetkan menjadi gerakan nasional yang melibatkan pemerintah, dunia industri, lembaga pendidikan, dan masyarakat.
Investasi pada penguatan SDM melalui program ini dipandang akan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan produktivitas nasional, akselerasi industrialisasi, dan penciptaan ekonomi bernilai tambah tinggi.
Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko Cahyanto menjelaskan bahwa dukungan konkret Kemenperin diwujudkan melalui fasilitasi, pendampingan, serta penyediaan platform layanan pengembangan keterampilan dan promosi karir di sektor industri.
"Platform tersebut dirancang untuk menghubungkan lulusan perguruan tinggi dengan peluang magang dan pekerjaan di berbagai sektor manufaktur," jelasnya.
Program ini juga selaras dengan pemanfaatan bonus demografi, di mana pada tahun 2025 diperkirakan sebanyak 69 persen penduduk Indonesia berada pada usia produktif.
Eko menegaskan bahwa magang adalah instrumen penting untuk membangun jembatan antara dunia pendidikan dan dunia industri.
Ia juga mengimbau pelaku industri untuk aktif berpartisipasi dalam menyukseskan program magang nasional.
Infrastruktur Siap dan Insentif Lengkap
Seluruh pembiayaan peserta magang ditanggung oleh pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan, sehingga peserta tidak perlu khawatir mengenai biaya.
"Sehingga, lulusan perguruan tinggi tidak hanya memiliki pengalaman kerja, tetapi juga memahami budaya kerja industri, standar keselamatan, dan etos inovasi yang dibutuhkan dalam sistem produksi modern," terang Eko.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Doddy Rahadi menyatakan bahwa Kemenperin memiliki infrastruktur pendidikan vokasi yang terintegrasi dalam pengembangan SDM industri.
"Seluruh satuan pendidikan dan kelembagaan tersebut, baik perguruan tinggi vokasi, SMK Industri, balai diklat industri, maupun satuan kerja standardisasi dan pelayanan jasa industri, secara kolektif berkomitmen untuk menyukseskan program magang nasional dengan membuka kesempatan untuk magang," jelasnya.
Kementerian Ketenagakerjaan sendiri telah menyiapkan kuota sebanyak 100 ribu peserta magang bagi lulusan perguruan tinggi dengan masa kelulusan maksimal satu tahun.
Program magang ini akan berlangsung selama enam bulan.
Peserta magang juga akan menerima uang saku setara dengan upah minimum kabupaten (UMK) sesuai domisili penyelenggara magang.
- Penulis :
- Shila Glorya








