Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Ketua Komisi V DPR Minta Pemerintah Segera Gunakan Dana Darurat untuk Bencana di Sumatera

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Ketua Komisi V DPR Minta Pemerintah Segera Gunakan Dana Darurat untuk Bencana di Sumatera
Foto: Ketua Komisi V DPR RI Lasarus (sumber: DPR RI)

Pantau - Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, meminta pemerintah segera menggunakan dana darurat untuk mempercepat penyelamatan korban bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara, menyusul kejadian luar biasa yang menyebabkan ratusan korban jiwa dan banyak yang masih hilang.

Pemerintah Didorong Eksekusi Dana BA99 Tanpa Menunggu Persetujuan DPR

Lasarus menegaskan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama dalam situasi darurat, sehingga penggunaan dana darurat tidak perlu menunggu persetujuan DPR selama dilakukan secara akuntabel.

"Kalau memang dipandang perlu, ya pemerintah bisa menggunakan dana BA99 untuk segera melakukan langkah-langkah tanpa harus persetujuan kita dulu, biar semuanya bisa cepat," ungkapnya.

Dana BA99 merupakan Dana Bagian Anggaran 99, yaitu dana darurat yang dikelola oleh Bendahara Umum Negara dan ditujukan untuk menangani situasi krisis seperti banjir, longsor, atau gempa bumi, di luar perencanaan APBN reguler.

Fungsi utama dana ini adalah memastikan respons cepat terhadap kondisi gawat darurat tanpa terhambat proses birokrasi tahunan.

Lasarus menekankan pentingnya kecepatan dalam operasi penyelamatan, terutama dalam masa krusial atau golden time.

"Karena yang namanya menyelamatkan orang kan hitungannya bisa detik, menit, itu sangat berarti bagi mereka," ia mengungkapkan.

Ia juga meminta Basarnas untuk segera menggunakan dana darurat agar proses evakuasi dan pencarian korban bisa dilakukan secara maksimal.

"Kita setujui anggarannya, selama itu digunakan secara transparan dan akuntabel. Nanti tinggal dilaporin aja ke kita. Ada BPK dan BPKP yang akan mengaudit. Karena ini darurat," ujarnya.

DPR Soroti Skala Bencana yang Terjadi Serempak di Tiga Provinsi

Dalam rapat bersama BMKG dan Basarnas, Lasarus menyebut bahwa bencana yang terjadi hampir bersamaan di tiga wilayah berbeda merupakan peristiwa luar biasa.

"Kita sering mengalami banjir, tanah longsor, tapi menurut saya kejadian kali ini di Aceh, kemudian di Sumut, dan di Sumatera Barat ini anomali pak, masuk kategori kejadian yang luar biasa dengan korban 700 hampir 800 orang yang meninggal, plus yang masih hilang sampai hari ini," jelasnya.

Ia menekankan pentingnya mempercepat pencarian dan evakuasi oleh Basarnas, karena keluarga korban masih menanti kabar keberadaan orang-orang tercinta mereka.

"Tentu untuk korban yang hilang, pastilah keluarga berharap, paling tidak bisa ditemukanlah keberadaannya, seperti apapun kondisi terakhirnya. Kita juga memantau bagaimana Basarnas bekerja di lapangan beberapa hari terakhir, mulai dari hari bencana pertama kali terjadi," katanya.

Lasarus juga menyoroti kesiapan sarana, prasarana, serta kualitas sumber daya manusia dalam penanganan bencana di Indonesia yang rawan bencana.

"Indonesia ini dikepung bencana Pak, baik tanah longsor, banjir bandang, gempa, tsunami, dan seterusnya. Ini memerlukan kesiapan kita dengan sarana-prasarana yang memadai. Demikian juga persiapan terkait sumber daya manusia yang terlatih," tegasnya.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan dalam menyelamatkan korban sangat bergantung pada keterampilan dan pelatihan personel penyelamat dalam memanfaatkan waktu emas.

"Golden time ini hanya bisa ditangani oleh orang-orang terampil, terlatih dan orang-orang yang mengerti bagaimana cara menyelamatkan orang dalam situasi bencana. Niatnya menolong kalau ditangani dengan cara salah bisa fatal akibatnya," pungkasnya.

Komisi V DPR RI menegaskan dukungannya terhadap penggunaan anggaran darurat, selama dana digunakan secara transparan dan sesuai ketentuan yang berlaku.

Penulis :
Arian Mesa