
Pantau - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya pengembangan soft skill dan pembangunan jejaring (networking) bagi para peserta magang, sebagai modal penting memasuki dunia kerja.
Dalam kunjungannya ke kantor PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk di Jakarta, Airlangga menyampaikan langsung pesannya kepada para peserta magang dan mentor perusahaan.
"Selama magang ini kami berharap inisiatif yang tinggi. Terus semangat. Dan yang paling penting bangun networking. Networking itu adalah modal. Kemudian tentu harus jaga nama baik almamater dan diri sendiri," ungkapnya, dikutip pada Rabu.
Ia juga memberikan arahan kepada para pimpinan dan mentor agar tidak hanya membimbing peserta magang, tetapi juga memberikan mereka kesempatan nyata dalam proyek-proyek perusahaan.
"Kepada pimpinan dan para mentor, berikan kesempatan dan bimbingan terbaik agar bisa meningkatkan soft skill, serta melibatkan peserta magang dalam proyek nyata dan berdampak," ia mengungkapkan.
Program Magang Nasional Jadi Jembatan Menuju Dunia Kerja
Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian telah menjalankan Program Pemagangan Nasional hingga batch ke-2, dengan batch ke-3 dijadwalkan dimulai pada 16 Desember 2025.
Program ini diinisiasi sebagai jembatan antara dunia pendidikan tinggi dan dunia kerja, agar lulusan perguruan tinggi memiliki keterampilan dan pengalaman kerja yang relevan sebelum benar-benar memasuki pasar kerja.
Selain itu, program ini juga dianggap sebagai investasi strategis bagi perusahaan dalam mengembangkan talenta dan menjadi tahap awal dalam proses perekrutan.
TelkomGroup sebagai salah satu peserta aktif telah mengakomodasi sebanyak 632 peserta magang dari berbagai universitas di Indonesia, yang berasal dari batch 1 dan 2.
AI Butuh Talenta, Pemerintah Siapkan Ekosistem Digital
Dalam sesi mini townhall bersama para peserta magang, Airlangga juga menyoroti pentingnya pengembangan talenta di bidang Artificial Intelligence (AI) yang dinilai memiliki prospek besar di Indonesia.
"Sektor AI membutuhkan banyak tenaga kerja. AI bagi Indonesia potensinya besar di berbagai sektor. Pertama tentu infrastrukturnya sendiri, data center kita butuh. Kemudian yang kedua nanti di sektornya itu sendiri. Apakah itu kesehatan, apakah itu di Industri 4.0 dan juga di industri kreatif dan inovatif. Nah ini juga butuh tenaga-tenaga. Jadi saya minta Telkom untuk mengejar ini. Karena AI ini kan kita butuh data. There is no AI without data. Dan data collection itu adalah labor intensive," ujarnya.
Pemerintah, lanjut Airlangga, menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen, dengan sektor digital sebagai motor utama yang memiliki potensi pertumbuhan eksponensial.
Saat ini, Indonesia juga tengah menyiapkan Digital Economic Framework Agreement bersama ASEAN, dengan target menjadikan ASEAN sebagai kekuatan ekonomi digital senilai 2 triliun dolar AS pada tahun 2030.
Kunjungan Langsung dan Dialog Interaktif
Dalam kunjungan tersebut, Airlangga meninjau langsung lokasi kerja peserta magang, berdiskusi dengan mereka serta para mentor atau pimpinan unit.
Ia juga melakukan dialog interaktif dengan peserta magang yang hadir secara luring maupun daring dari seluruh Indonesia, guna menggali wawasan dan harapan mereka terkait peluang karier di masa depan.
- Penulis :
- Arian Mesa







