Pantau - Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan resmi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) China, Wang Huning, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 4 Desember 2025, dalam pertemuan yang turut disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Dialog Hangat Seputar Guci hingga Kelahiran Panda
Dalam suasana akrab, pertemuan kedua tokoh dimulai dengan pembahasan mengenai sebuah guci yang berada di salah satu ruangan Istana Merdeka.
Setelah itu, Presiden Prabowo menunjukkan sebuah foto seekor panda yang baru saja melahirkan bayi di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa induk panda tersebut telah tinggal di Indonesia selama sepuluh tahun sebagai bagian dari kerja sama konservasi satwa antara Indonesia dan China.
"Jadi panda ini diberi 10 tahun yang lalu. Baru kemarin melahirkan satu bayi," ungkapnya.
Presiden menambahkan bahwa induk panda tersebut sangat protektif terhadap anaknya dan tidak dapat dipisahkan, menunjukkan ikatan kuat antara induk dan bayi panda.
Prabowo mengungkapkan bahwa pihak Taman Safari Indonesia memintanya memberikan nama untuk bayi panda tersebut.
"Taman Safari minta saya kasih nama. Saya kasih nama Satrio Wiratama. Artinya pejuang, mulia, yang berani, dan berbudi luhur. Itu nama panjang. Tiap hari kita akan panggil Rio," katanya.
Apresiasi dari China dan Simbol Persahabatan
Mendengar arti nama tersebut, Wang Huning berseloroh bahwa panda itu seharusnya dikirim ke militer, membuat suasana menjadi penuh tawa.
Ia juga menyampaikan rasa kagum dan apresiasinya atas kelahiran panda di Indonesia.
"Ini tidak mudah sekali," ujarnya singkat.
Prabowo menegaskan bahwa kelahiran panda tersebut terjadi saat dirinya menjabat sebagai Presiden, yang ia sebut sebagai momen istimewa.
Wang Huning pun mengutip sebuah pepatah Tiongkok, "Ji Ren Tian Xiang," yang berarti tanda keberuntungan atau pertanda baik bagi seseorang.
"Ada satu pepatah di Tiongkok bahwa Ji Ren Tian Xiang. Itu maksudnya, orang yang ... akan selalu bertemu dengan hal-hal baik," katanya.
Pertemuan ini juga mencerminkan eratnya hubungan bilateral Indonesia-China dalam bidang konservasi, budaya, dan diplomasi antarpemerintah.
- Penulis :
- Shila Glorya
