
Pantau - Pemerintah Kota Bogor menegaskan bahwa pengelola media sosial dan admin layanan pengaduan merupakan ujung tombak komunikasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menyampaikan informasi publik dan menangani aduan warga secara cepat.
Peran Strategis Admin Media Sosial dan Pengaduan
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, menyampaikan pentingnya kolaborasi antarlembaga agar komunikasi publik berjalan efektif dan respons terhadap aduan masyarakat dapat dilakukan secara cepat dan terkoordinasi.
"Kami memberikan semangat kepada tim media sosial Kota Bogor, karena mereka inilah yang menjadi ujung tombak informasi dan komunikasi dengan masyarakat. Mereka adalah penerima aduan masyarakat, dari merekalah kita tahu bagaimana menindaklanjuti harapan warga agar bisa cepat terselesaikan," ungkap Dedie.
Pernyataan itu disampaikan dalam kegiatan kopi darat Juru Bicara Digital, Admin Pengaduan SiBadra, dan SP4N LAPOR, yang digelar Diskominfo Kota Bogor di Balai Kota.
Acara ini dihadiri puluhan admin media sosial dari berbagai unsur, mulai dari OPD, BUMD, kecamatan, kelurahan, puskesmas, hingga pengelola kanal pengaduan resmi Pemkot Bogor.
Dedie juga menyoroti pentingnya koordinasi antar-OPD agar penanganan aduan tidak hanya menjadi tanggung jawab satu dinas saja.
Ia menekankan perlunya saling berbagi pengetahuan, termasuk pengembangan konten media sosial antar-admin di lingkungan Pemkot.
"Perlu ditingkatkan komunikasi antar-OPD, jadi tidak semuanya kemudian hanya fokus pada dinas tertentu saja, harus bisa saling memberikan kontribusi, pengetahuan, dukungan," ujarnya.
Jawab Kebutuhan Warga dan Internasional
Dedie juga menekankan pentingnya produksi konten berbahasa asing, khususnya bahasa Inggris, untuk menjawab kebutuhan informasi dari masyarakat internasional.
Ia menyebutkan bahwa Kota Bogor kini sering menjadi tuan rumah kegiatan internasional, sehingga peluang memperluas jangkauan komunikasi publik semakin terbuka.
"Ada kebutuhan dari masyarakat internasional untuk mengenal Bogor lebih banyak lagi. Terutama informasi tentang museum, Kebun Raya, dan objek wisata lain. Jadi ini kesempatan kita untuk mulai menggarap konten yang bisa diakses oleh masyarakat dari mancanegara," jelasnya.
Jenis aduan yang paling sering diterima Pemkot Bogor antara lain soal kemacetan, kebersihan, pedagang kaki lima, angkutan umum, parkir liar, jalan berlubang, dan saluran air mampet.
Dedie memastikan bahwa semua laporan warga telah memiliki SOP penanganan yang terus diperbarui untuk memastikan respons yang cepat dan terintegrasi.
Kepala Diskominfo Kota Bogor, Rudiyana, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 156 juru bicara digital yang tersebar di seluruh OPD, BUMD, kecamatan, kelurahan, dan puskesmas.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







